Lulusan Terbaik FIB, Nurmalia Bahas Tokoh-tokoh Perempuan dalam Kitab Mahabarata

1626

Baca juga: Keris, Teknologi Canggih yang Menyimpan Pesan Ketauhidan Leluhur

Pasca lulus S1, Nurmalia sempat mendapatkan beasiswa belajar bahasa Perancis dari Fakultas Ilmu Budaya, almamaternya.

Dia mendapatkan kesempatan les di Lembaga Indonesia Perancis (LIP).

Dengan belajar bahasa Perancis, Nurmalia berharap bisa mendapatkan beasiswa untuk belajar di negara yang dikenal dengan semboyan Liberte, Egalite, dan Fraternite itu.

Sayangnya, impian tersebut kandas. Dia gagal mendapatkan beasiswa.

Karuan saja, dia sempat bingung menentukan arah.

Baca juga: Gelar Pameran Keris, RSUP Dr. Sardjito Ingin Menjadi Rumah Sakit Berbudaya

Sempat berharap mendapat beasiswa LPDP, tapi akhirnya impian tersebut juga kandas, karena skema beasiswa dari LPDP telah berubah.

Untungnya, perjuangan nurmalia tidak sia-sia.

Urung mendapatkan beasiswa di Perancis, dia akhirnya mendapatkan beasiswa dari Yayasan Arsari Djoyohadikusumo di Magister Sastra Fakultas Ilmu Budaya pada tahun 2017.

Di sana dia berhasil menjadi lulusan terbaik. Lebih dari itu, ilmu bahasa Perancis yang dia dapat juga tidak terbuang sia-sia, sebab sembari kuliah Nurmalia juga bekerja sebagai staf pengajar di LIP.

Baca juga: Munas KAGAMA ke XIII Bakal Jadi Ruang Diskusi untuk Wujudkan Cita-cita Kebangsaan

Feminisme di Hastinapura

Belajar di Magister Sastra, tak membuat Nurmalia melupakan asal-usulnya dari Jurusan Sastra Nusantara.

Buktinya, dalam tesisnya, Nurmalia menulis tentang tokoh-tokoh perempuan di Hastinapura yang dia analisis dengan kaca mata feminisme.

Kata Nurmalia, kerangka analisis feminisme dia gunakan sebab kajian terhadap kitab Mahabarata yang ada selama ini lebih sering menonjolkan kisah-kisah yang maskunilitas.

“Tiap kali ngomongin Mahabarata, yang dibicarakan selalu peristiwa-peristiwa yang kesannya maskulin seperti perang Baratayuda. Padahal ada juga lho perempuan-perempuannya. Dengan tesis ini, aku ingin menyajikan  tokoh-tokoh yang tidak maskulin,” jelasnya.

Baca juga: Suka Meneliti, Aurelia Virgita Jadi Lulusan Terbaik Magister Psikologi UGM

Ingin Menjadi Dosen di Almamater

Kecintaan Nurmalia terhadap ilmu sastra memang cukup besar.

Kepada KAGAMA, dia bilang, dirinya mencintai ilmu sastra karena ilmu ini menyajikan kekayaan perspektif.

Oleh sebab itu, dia konsisten berada di jalur ilmu yang mempelajari teks ini.

Pasca lulus, dia juga masih ingin bekerja di bidang yang dicntainya ini.

“Pengen jadi dosen dan ambil S3. Kalau bisa mengbadi di almamater,” harapnya. (Venda)

Baca juga: Mahasiswa FMIPA UGM Ubah Limbah Ponggok Jadi Panel Akustik