Lulusan Magister HI UGM Ini Pilih Bangun Pendidikan di Timor-Leste ketimbang Jadi Staf Kedutaan

6371

Baca juga: Ini Pasal di UU Cipta Kerja yang Bertentangan dengan Dunia Pendidikan

Beberapa waktu berselang, Adi mengajak Natalia untuk bertemu dengan veteran pendiri Yayasan Ete-Uku, Aquilino Ribeiro Fraga Guteres.

“Kemudian saya memperkenalkan diri, menjelaskan visi saya untuk ikut serta membangun pendidikan dan politik, terutama politik FALINTIL serta rencana membuka izin TOEFL,” ujar Natalia.

“Beliau merespons dengan positif, selanjutnya menyerahkan tanggung jawab kepada saya untuk memimpin. Dari sinilah kami sepakat memulai rencana baru dengan visi dan misi baru.”

“Kami memutuskan membuka yayasan baru bernama Eagle Global Transformation (EGT) dengan program yang fokus pada bahasa dan IT,” bebernya.

Singkat cerita, tim dari OSEE yakni Bayu dan dua stafnya, Rita dan Paulina, datang langsung ke Dili tak lama setelah EGT terbentuk, Desember 2019.

Baca juga: Tak Ingin Berspekulasi, Begini Cara Nurdin Santosa Pertahankan Bisnis Jamur di Masa Pandemi

Mereka datang dan membimbing 20 orang yang bersiap-siap menghadapi tes TOEFL ITP (offline).

Sekaligus mengesahkan pemberian mandat kepada lembaga bahasa yang dipimpin Natalia.

Waktu itu, ada juga 30 peserta tes yang merupakan penerima beasiswa dari kedutaan Amerika Serikat.

Ke depan, Natalia ingin layanan bimbingan dan tes TOEFL berlangsung setiap tahun.

Bahkan, dia juga ingin memberi bimbingan pendidikan mulai dari level taman kanak-kanak.

“EGT memiliki visi membuka sekolah mulai dari TK (kindergarten) hingga universitas dengan sistemnya sendiri yang disebut ‘Eagle Education System: 30% Theory, 70% Practice, dan 100% Offline, 100% Online”, kata Natalia.

Adanya pandemi Covid-19 juga membuat putri dari pasangan Antonio de Vasconcelos dan Fernanda Menezes de Vasconcelos ini untuk membuka kelas daring.

“Ini adalah konsep baru yang saya kembangkan berdasarkan semua pengalaman kerja dan data-data yang ada,” ucap Natalia.

“Serta, tentunya berdasarkan pendidikan yang saya dapat sepanjang kuliah, terutama UGM,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Baca juga: Ganjar Dorong Para Akademisi Muda Ikut Memecahkan Persoalan Kemiskinan di Desa