Lintang Peraih IPK 4,00 Selalu Ingat Anak Ketika Patah Semangat

4858

Baca juga: Dosen dan Teman Seangkatan Harap Jokowi Bisa Bawa Indonesia Makin Maju

Hal ini berbeda dengan suami Lintang yang selalu mendukungnya, selama dia tidak lupa dengan keluarga.

“Jadi, ya menurut Saya peran utamanya dari mereka sih,” ujarnya.

Ayah Lintang, menjadi salah satu sosok yang menginspirasi Lintang selama hidup.

Ayahnya yang juga seorang dokter itu, kata Lintang, bisa berjuang sampai menjadi dokter spesialis kulit.

Melihat itu, Lintang semakin percaya diri menggapai cita-citanya.

Baca juga: Dua Dubes Alumni UGM Menikmati Suasana Malam Jogja, Ngopi Bareng di Loko Coffee

Seperti ayahnya, anak Lintang juga menjadi sosok yang menguatkan Lintang.

“Dia yang paling banyak Saya tinggal, dia yang paling banyak berkorban. Ketika Saya nglokro, yang pertama kali Saya ingat adalah anak,” tandasnya.

Kuliah S1 dengan S2 di FK-KMK, kata Lintang, memiliki situasi berbeda.

Saat menempuh S2, mahasiswa sudah harus berinteraksi langsung dengan pasien.

Ngurus pasien sambil belajar dan kemudian harus ngurus keluarga itu merupakan momen campur aduk yang nggak bisa dilupakan,” ujar Lintang.

Baca juga: Sukses Gelar Festival Indonesia, Dubes Wahid Diganjar Rekor MURI

Ketika ditanya soal tujuan masa depan, Lintang tak menginginkan sesuatu hal yang besar.

Dirinya hanya ingin menjalankan tugasnya sebagai dokter dan juga ibu.

Menjadi lulusan UGM menjadi kebanggaan tersendiri bagi Lintang.

Bisa dibilang UGM merupakan bagian dari keluarganya, karena orang tua Lintang juga menempuh studi di Kampus Kerakyatan ini.

Besar harapan Lintang agar UGM menjadi kampus yang lebih memperhatikan pengadaan beasiswa bagi mahasiswa yang punya potensi, tetapi kesulitan biaya untuk menempuh studi.

Pasca resmi menyandang gelar SpDV, Lintang rencananya akan segera mengurus keperluan administrasi untuk pekerjaannya. (Kinanthi)

Baca juga: Ada Pedestrian Malioboro di Moskow