Liburan Semester ala Mahasiswa Jadul UGM; Dari Upacara, Bar Mini, hingga Menggelar Pernikahan

1565

Baca juga: Beberapa Destinasi Travelling Menarik untuk Para Biker

“Bukan bar di Wild West melainkan bar di Jong Ngasem yang sangat mernarik ini,” jelas salah satu catatan tepat di bawah foto tersebut.

Selain karnaval ada pula momen unik di sela liburan. Salah satunya adalah beberapa mahasiswa yang menikah.

Dalam salah satu potret di terbitan Majalah Gadjah Mada bulan Juli 1953 menampilkan perkawinan seoarang mahasiswa UGM.

Kala itu mahasiswa yang telah lama berpacaran di kampus memilih waktu liburan sebagai momen untuk mengesahkan hubungun mereka.

Akhir semester dipilih karena selain tidak terganggu oleh agenda perkuliahan, kebanyakan mahasiswa baru pulang kampung setelah nilai dan gelar mereka dapatkan.

Bar Mini Jong Ngasem. Foto: Majalah Gadjah Mada 1953
Bar Mini Jong Ngasem. Foto: Majalah Gadjah Mada 1953

Baca juga: Plontjo dan Plontji dalam Penyambutan Mahasiswa Baru UGM Tahun 50-an

”Dewasa ini kerap kali kita dengar perkawinan antar gamawan dan gamawati. Bagi mereka jika hendak mencari hari baik bukan membuka buku primbon, melainkan membuka buku jadwal perkuliahan dosen-dosen,” terang catatan di bawah foto pernikahan seorang mahasiswa.

Walaupun begitu, ada beberapa rutinitas liburan semester yang tak berubah hingga hari ini.

Salah satunya adalah liburan ke gunung. Ada satu foto yang mengabadikan dua pasang mahasiswa dan mahasiswi UGM sedang berlibur di daerah Gunung Merapi.

“Sehabis berbulan-bulan memandang buku dan papan tulis serta dosennya ditambah pemandangan kota yang monoton sekali-sekali dalam liburan melangkahkan kaki ke pegunungan. Untuk menghirup hawa yang sejuk, murni, dan mencuci mata dengan pemandangan yang hijau,” tulis salah satu catatan dalam majalah tersebut. (Thovan)

Liburan ke Gunung Merapi. Foto: Majalah Gadjah Mada 1953
Liburan ke Gunung Merapi. Foto: Majalah Gadjah Mada 1953

Baca juga: Nostalgia Ospek UGM Era 90-an, Tugas-tugas yang Aneh dan Penuh Kode