Langkah yang Harus Ditempuh agar Warga Tak Menolak Tenaga Medis Covid-19

380
FK-KMK UGM mengusung tema Stigmatisasi Petugas Kesehatan, Berjasa Tetapi Ditolak di Kost Hingga Liang Lahat dalam webinar yang dihelat pada Jumat (24/2/2020). Foto: FK-KMK UGM
FK-KMK UGM mengusung tema Stigmatisasi Petugas Kesehatan, Berjasa Tetapi Ditolak di Kost Hingga Liang Lahat dalam webinar yang dihelat pada Jumat (24/2/2020). Foto: FK-KMK UGM

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Tenaga medis bisa dibilang adalah pahlawan garda terdepan dalam penanganan wabah Covid-19.

Namun, sebuah ironi ketika baru-baru ini sejumlah warga menolak kedatangan mereka.

Beberapa oknum warga bahkan tak sudi jika jenazah tenaga medis yang meninggal karena Covid-19 dikubur di tempat makam kampungnya.

Sebagian oknum warga tersebut berpandangan tenaga medis akan menularkan penyakit.

Yakni ketika pulang bagi yang masih sehat, atau dikebumikan bagi yang sudah wafat.

Baca juga: UGM Gandeng Pedagang Sekitar Bagikan Takjil di Bulan Ramadan

Hal demikian sebagaimana yang disampaikan psikolog Dr. Indria Laksmi Gamayanti., M.Si.

Laksmi menjadi salah satu pembicara dalam webinar yang digelar FK-KMK (Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan) UGM beberapa waktu lalu.

Webinar itu mengambil tema Stigmatisasi Petugas Kesehatan, Berjasa Tetapi Ditolak di Kost Hingga Liang Lahat.

Menurut Indria, pandangan yang dimiliki oleh oknum warga itu adalah suatu persepsi negatif.

“Persepsi negatif pada tenaga kesehatan merupakan cara masyarakat untuk mempertahankan diri,” tutur Indria, melansir laman resmi FK-KMK UGM.

Baca juga: Lurah Panggungharjo Alumnus UGM Lakukan Pemberdayaan Sosial di Masa Pandemi Covid-19