Langkah KAGAMA Membangun Ekonomi Indonesia Lewat Inkubasi Bisnis

559

Baca juga: Selama Ramadan, KAGAMA Batang Gelar Aksi Sosial Setiap Hari 

“Sebetulnya jaringan alumni UGM sangat luas, dari pemerintahan hingga private sektor. Seharusnya ini jadi peluang mengembangkan usaha.”

“Visi utama KAGAMA Inkubasi Bisnis adalah inkubasi dan akselerasi. Selain mengakselerasi bisnis yang sudah ada, KAGAMA Inkubasi Bisnis juga mengeluarkan langkah kerja untuk meningkatkan ekonomi negeri,” ujar Founder and Managing Director AsiaPR ini.

Terkait pandemi Covid-19, alumni yang bergerak di private sector sudah pasti terdampak. Sehubungan dengan langkah kerja tersebut dan respon terhadap krisis, Silih mengusulkan fungsi KAGAMA Inkubasi Bisnis juga sebagai crisis center untuk meringankan beban mereka.

Tujuan jangka panjangnya, kata Silih, membangun inkubator bisnis dengan pola sociopreneurship. Dengan demikian para alumnus bisa membangun ekonomi Indonesia yang lebih luas.

Crisis center atau crisis emergency respond yang dibangun, bisa memanfaatkan grup-grup kecil WhatsApp yang ada dikalangan KAGAMA untuk disinergikan.

Baca juga: Solusi Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi dari Dosen Mikrobiologi Pertanian UGM

“Nilai-nilai penting yang dibawa dalam crisis center ini yaitu, care. Kita di sini bantu, alumnus yang menjadi pelaku usaha untuk berkembang, jadi tak hanya sekadar mencari untung saja.”

“KAGAMA Inkubasi Bisnis nantinya lebih fokus ke alumnus yang memang serius menjalankan usaha dan sudah berjalan bisnisnya. Kemudian akan kita kurasi dan business coaching, mana UMKM yang mau bergerak, bukan yang hanya menunggu bantuan modal,” jelasnya.

Kurasi dan business coaching dalam penerapannya, tidak hanya membiarkan pelaku usaha berhenti di tahap pengembangan idenya yang kreatif, tetapi juga sampai pada tahap memperoleh keuntungan dan memiliki kondisi finansial yang lebih baik.

Inkubasi bisnis KAGAMA juga direncanakan memberikan bimbingan new normal model business di masa pandemi, seperti e-commerce. Pelaku usaha diajak untuk peka terhadap trend bisnis di e-commerce dan paham posisi produk mereka di e-comerce, terutama di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Dulu Jadi Penjaga Malam, Lulusan Hukum UGM Ini Ubah Nasibnya Hingga Jadi Anggota DPRD DIY