Langkah Didiek Bantu Ekonomi Masyarakat Balikpapan dengan Gerakan Urban Farming

601

Baca juga: Ketua KAGAMA Batang Ini Pernah Jadi Saksi Patah Hati Teman KKN

Namun, Didiek menilai masyarakat desa yang dijadikan sasaran masih awam terhadap bidang usaha ini, sehingga ini menjadi tantangan bagi Didiek dan tim KAGAMA Balikpapan.

“Jadi kami di sini akan mengajak warga, terutama yang terkena PHK melakukan kegiatan positif.”

“Kami bagikan bibit cabai, terong, dan tanaman lainnya ke setiap rumah,” jelas alumnus Fakultas Biologi UGM angkatan 1980 ini.

Di samping membagikan bibit, Didiek di saat yang sama juga akan memberikan pelatihan tentang penyemaian bibit tanaman.

Setelah pemberian bibit tanaman, warga kemudian akan diberikan benih.

Fauzul Idhi adalah pengurus KAGAMA Balikpapan, pengurus Pengda KAGAMA Kaltim dan pengurus PP KAGAMA. Foto: Ist
Didiek merupakan pengurus KAGAMA Balikpapan, pengurus Pengda KAGAMA Kaltim dan pengurus PP KAGAMA. Foto: Ist

Baca juga: Bantuan APD dari KAGAMA Jadi Spirit bagi Penanganan Covid-19 di Kabupaten Muna

“Dengan melakukan kegiatan yang menghasilkan, harapannya warga terus berpikir positif dan tidak depresi. Minimal untuk ketahanan pangan di dapurnya,” tutur founder Woody Park Balikpapan ini.

Gerakan urban farming, kata Didiek, lebih fokus pada gerakan untuk dekat dengan dapur.

Jika warga sudah produktif menghasilkan produk dan kebutuhan dapurnya tercukupi, maka KAGAMA Balikpanan akan membantu memasarkannya.

Dirinya berharap, kegiatan-kegiatan semacam ini bisa dikembangkan di daerah-daerah lain di Kalimantan Timur.

Menurut Didiek, kegiatan pemberdayaan ini sangat mudah dilakukan, karena tidak membutuhkan dana yang banyak.

“Kami terbuka bagi para alumnus yang ingin menyumbangkan bibit. Supaya gerakan ini bisa menular ke cabang-cabang KAGAMA yang lain,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Optimisme Kebangkitan Ekonomi di Indonesia Pasca Covid-19