Kurangi Disparitas Harga di Papua, Kemenhub Bangun Jembatan Udara

132

“Bahwa selain Jembatan Udara tadi berkaitan dengan Tol Laut kita ingin sekali produktifitas angkutan balik dari Indonesia bagian timur ke Indonesia bagian Barat menjadi lebih baik. Adanya jembatan udara dari Kementerian Perhubungan agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membawa barang dari Indonesia bagian Timur ke arah Indonesia bagian Barat.” ujar Menhub.

Program jembatan udara terdiri dari angkutan udara perintis kargo yang melayani penerbangan dari kabupaten ke wilayah distrik atau cakupan dengan menggunakan pesawat yang disesuaikandengan kapasitas maksimum yang dapat dioperasikan di bandara asal maupun tujuan dan subsidi angkutan udara khusus kargo yang melayani penerbangan dari ibukota kabupaten ke ibukota kabupaten lainnya dengan menggunakan pesawat berbadan besar sekelas boeing 737 freighter.

Keberadaan jembatan udara diharapkan dapat menggerakkan ekonomi di daerah. (Foto: Birkom Kemenhub)
Keberadaan jembatan udara diharapkan dapat menggerakkan ekonomi di daerah. (Foto: Birkom Kemenhub)

Tahun ini, Kemenhub akan menjadikan tiga bandara sebagai hub jembatan udara yakni Timika, Wamena dan Dekai. Terdapat 12 rute angkutan udara perintis kargo tahun ini yang diharapkan dapat mendukung penurunan harga komoditas seperti sembako di daerah pedalaman.

Keduabelas rute tersebut adalah dari Timika menuju Beoga, Ilaga, Kenyam dan Sinak. Dari Wamena menuju Mugi, Mapendumas, Enggolok, dan Mamit, serta dari Dekai menuju Silimo, Korupun, Anggruk dan Ubahak.