Kunci Penting Keberhasilan Program Gemar Makan Ikan Mnurut Pengurus KAGAMA Teknologi Pertanian

501

Baca juga: Sinergi Trio KAGAMA Sulsel Majukan Petani Kopi Lokal

Ben yang tinggal di dekat wilayah produksi dan pengolahan ikan merasakan perbedaan jumlah tangkapan ikan dari tahun ke tahun.

Enam tahun lalu jumlah tangkapan ikan melimpah. Tetapi, setelah itu jumlahnya tak sebanyak sebelumnya, bahkan Indonesia dapatkan ikan dari hasil impor.

Kini, jumlah ikan kembali melimpah. Hukum ekonomi kemudian berlaku.

Semakin luas pasar ikan Indonesia (termasuk jumlah konsumennya yang meningkat), maka semakin terjangkau pula harga jualnya.

“Ini jadi tugas pemerintah untuk menawarkan ikan-ikan Indonesia hingga ke berbagai negara, agar permintaan meningkat dan harga mulai bisa dijangkau. Hal ini sekaligus membantu menghilangkan stigma ikan di mata masyarakat Indonesia, yang menganggap ikan itu mahal.”

Baca juga: Wadubes Azis Nurwahyudi Ungkap Arti Lapangan Merah di Kota Moskow

“Stigma lainnya yang muncul, misalnya ada ikan-ikan spesies tertentu memiliki warna yang tidak umum dengan ikan yang biasanya dikonsumsi. Nah, ini kadang juga membuat masyarakat ragu,” ujar pria kelahiran 1956 ini.

Pemerintah, kata Ben, perlu mengupayakan agar ikan bisa dikonsumsi masyarakat dalam negeri.

Apabila harga turun, maka masyarakat bisa semakin mudah mengkonsumsi ikan.

Menurut Ben, penting bagi pemerintah maupun akademisi memperkenalkan lebih jauh tentang manfaat aneka hewan laut sebagai sumber pangan.

Sambil tetap berupaya menekan harga jual ikan agar tetap terjangkau, seharusnya diperkenalkan pula nilai-nilai gizinya, cara mengolahnya, dan hilangkan stigma terhadap ikan.

Baca juga: Pengurus KAGAMA Jateng Raih Penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia