Kunci Penting Keberhasilan Program Gemar Makan Ikan Mnurut Pengurus KAGAMA Teknologi Pertanian

501
Ketua I KAGAMA Teknologi Pertanian, Benjamin Mangitung, mendukung dibentuknya BULOG Perikanan. Dengan demikian, pasokan ikan, dan kesejahteraan nelayan bisa terjamin. Foto: Ist
Ketua I KAGAMA Teknologi Pertanian, Benjamin Mangitung, mendukung dibentuknya BULOG Perikanan. Dengan demikian, pasokan ikan, dan kesejahteraan nelayan bisa terjamin. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Potensi perikanan di Indonesia begitu kaya. Namun, sayangnya jumlah spesies ikan yang berhasil dijaring ke daratan hanya 50-60 spesies.

Jumlah ini diperoleh sebelum ilegal fishing dilarang.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua I KAGAMA Teknologi Pertanian, Benjamin Mangitung, dalam acara diskusi Integrasi Potensi Pangan Berbasis Maritim di Indonesia.

Acara ini digelar oleh KAGAMA Teknologi Pertanian pada Jum’at (18/9/2020), secara daring.

Setelah ilegal fishing resmi dilarang oleh pemerintah, pria yang akrab disapa Ben ini mengungkapkan, mulai muncul spesies-spesies ikan yang mendarat dari daerah timur Indonesia. Seperti Kepulauan Aru, Pulau Serang, dan Pulau Banda.

Baca juga: Upaya Bupati Petrus Kasihiw Kembalikan Status Zona Hijau Kabupaten Teluk Bintuni

Di sisi lain, lanjutnya, pemerintah sedang berupaya menguatkan ketahanan pangan berbasis maritim, dengan berbagai visinya yakni, gemar makan ikan, peningkatan konsumsi ikan perkapita, dan makan ikan bergizi tinggi sebagai antistunting.

Data BPS terbaru, kata Ben, menunjukkan bahwa persentase konsumsi ikan oleh masyarakat sudah mencapai 34 persen.

Kemudian klaim dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menunjukkan persentase konsumsi yang mencapai 40 persen.

Namun, Ben melihat kenyataan bahwa ikan belum terdistribusi secara merata di seluruh daerah.

Wirausahawan perikanan ini menduga, masyarakat yang termasuk dalam persentase tersebut merupakan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir pantai.

Baca juga: Komoditas Teh Indonesia Bisa Dikembangkan untuk Mendukung Transformasi Ekonomi Desa