Kunci agar Jamu Bisa Merebut Pasar Dunia Menurut Alumnus Farmasi UGM

895
Alumnus Farmasi UGM, Drs. Karyanto, M.M., yakin bahwa jamu, sebagai warisan Indonesia, bisa mendunia. Foto: Dok Pri
Alumnus Farmasi UGM, Drs. Karyanto, M.M., yakin bahwa jamu, sebagai warisan Indonesia, bisa mendunia. Foto: Dok Pri

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Indonesia punya tiga potensi kuat untuk bisa mengembangkan jamu.

Tiga potensi itu adalah sumber daya alam (genetic resources), traditional knowdledge (pengetahuan tradisional), dan produk yang sudah dibuat (herbal medicine product).

Demikian seperti yang disampaikan alumnus Fakultas Farmasi UGM angkatan 1981, Drs. Karyanto, M.M.

Menurut Karyanto, ditinjau dari sumber daya alam, Indonesia punya keanekaragaman hayati nomor 5 di dunia.

Hal itu dibuktikan dengan adanya 30 ribu spesies tanaman di bumi nusantara.

Kemudian untuk pengetahuan tradisional, aspek ini ditentukan berdasarkan hasil penghimpunan informasi yang dilakukan oleh Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA).

“Menurut data yang diperoleh RISTOJA, terdapat sekitar 25.821 ramuan dan 2.670 spesies tumbuhan obat,” tutur Karyanto.

Baca juga: KAGAMA Sumut Siapkan Nasi Bungkus Cuma-cuma Selama Bulan Ramadan

“Data tersebut diperoleh setelah meneliti 303 etnis yang tersebar di 24 provinsi di Indonesia (Laporan Ristoja B2P2TOOT, 2015),” jelasnya.

Aspek ketiga, yakni produk pengobatan herbal, yang dijadikan acuan Karyanto adalah NIE (Nomor Izin Edar) obat tradisional. Dia menemukan 10.688 NIE yang tercatat hingga September 2018.

Kemudian, hampir 5000 simplisia (bahan dari tumbuhan) yang digunakan untuk produksi obat tradisional.

Hanya saja, Karyanto menyayangkan jamu belum bisa naik kelas jadi bagian dari Jaminan Kesehatan Negara (JKN). Padahal, kata dia, jamu mestinya bisa mendunia.

“Ini benar-benar potensi yang dahsyat. Jamu harusnya jadi muatan kapal ekspor nonmigas,” kata Karyanto.

“Juga menjadi ‘senjata’ penembus pasar global di tengah era back to nature masyarakat dunia,” tandasnya.

Karyanto pun mengerti apa yang dibutuhkan Indonesia untuk bisa mengangkat pamor jamu hingga mendunia.

Baca juga: Alumnus Farmasi UGM Sebut Zat yang Bisa Bantu Penderita Diabetes Melitus Hadapi Covid-19