KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Di awal tahun 1900-an, para pelajar Indonesia yang dikirim kuliah ke Belanda banyak yang terlibat dalam aktivitas politik.
Mereka bahu membahu memperjuangkan kemerdekaan republik dengan berserikat dan mengorganisasi bersama kaum sebangsa yang juga menempuh studi di negeri Kincir Angin.
KRT Wreksodiningrat, atau Prof. Ir. Wreksodiningrat, dekan pertama Fakultas Teknik UGM (menjabat pada 1947-1951) semasa mudanya juga terlibat dalam aktivitas tersebut.
Saat menempuh studi di Universitas Deft, cucu dari Sri Paku Alam V ini terlibat dalam gerakan Perhimpunan Indonesia bersama dengan Mohammad Hatta dan Sam Ratulangi.
Organisasi tersebut dikenal giat mengampanyekan terbentuknya sebuah republik baru di tanah Hindia Belanda yang kelak disebut sebagai Indonesia.
Baca juga: Sikap Tanggung Jawab Hantarkan Kelly Jadi Lulusan Terbaik Fakultas Teknik
Menurut buku Nama dan Kisah Pahlawan Indonesia:dari masa VOC, Belanda, Jepang hingga Pembangunan (2013) KRT Wreksodiningrat lulus dari Unversitas Delf pada 1918.
Ini sekaligus membuat pria dengan nama kecil Raden Mas Radete itu menyandang status sebagai orang berkebangsaan Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar Insinyur Teknik Sipil.
Ikut Bergerilya
Di era revolusi kemerdekaan, kaum intelektual juga ikut berperang.
KRT Wreksodiningrat juga tak bisa lepas dari perang tersebut.
Ia bersama murid-muridnya dikenal sebagai pengarah peledakan bom untuk menghancurkan jembatan Luk Olo Kebumen, Baja di sekitar Kebumen, dan Kemit Gembong secara efektif dan efeisien.
Baca juga: Uniknya Perpeloncoan di Awal Berdirinya UGM