Kotagede yang Tak Pernah Dilupakan Para Raja Mataram

795

Baca juga: Ratu Waskitha Jawi, Sosok Entrepreneur Pembangun Kotagede

Bersama dengan Imogiri dan Ngawen, Kotagede adalah wilayah setingkat kabupaten.

Karena itu, Kasunanan Surakarta yang memiliki tugas dan tanggung jawab menjaga keistimewaannya pada waktu itu.

Saat Sinuwun Pakubuwana X memerintah (1839-1939), Masjid Agung Kotagede didirikan.

Purwadi menerangkan, kepengurusan Masjid Kotagede diserahkan kepada takmir secara otonom. Namun demikian, seluruh biaya disediakan oleh Kraton.

“Umumnya takmir Masjid Agung Kotagede pernah mengenyam pendidikan agama Islam di Mambaul Ulum,” ujar Purwadi.

Baca juga: Sapardi Djoko Damono Wafat, Indonesia Kehilangan Pujangga Romantis Jebolan UGM

“Letak kantornya di kompleks Masjid agung Karaton Surakarta Hadiningrat. Kegiatan belajar mengajar di Mambaul Ulum menempati beberapa lokasi yang menyebar sampai kawasan Sri Wedari,” sambungnya.

Kini, Kotagede masuk dalam wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Walau begitu, bagi Purwadi, hubungan historis  antara Kraton Surakarta dan Kotagede tetap semangat dan hangat sampai sekarang.

“Kotagede sungguh telah menjadi monumen sejarah Mataram,” pungkas Dosen Fakultas Bahasa dan Sastra UNY ini. (Ts/-Th)

Baca juga: Dubes Wahid Temui Orang Banyumas di Rusia yang Belum Pernah Pulang ke Indonesia