Kopi adalah Obat dari Kegelisahan Lawas Susi Ivvaty, Sang Pereka Narasi

1070

Baca juga: KAGAMA Dorong UMKM Perkuat Brand

Perempuan kelahiran Temanggung ini pernah lumayan sukses berjualan jilbab semasa kuliah.

Selepas lulus dari Sastra Arab UGM (akhir 1998), Susi ingin naik level.

Dia lantas mencoba membuka warnet. Namun, Susi gagal.

Terlalu sering menggratiskan biaya kepada teman menjadi alasannya.

Maka dari itu, Susi langsung tancap gas mengukir karier sebagai wartawan.

Pekerjaan ini cocok dengan hal yang disukainya sejak remaja, sastra dan seni.

Singkat cerita, karier kepenulisan narasi dimulainya sejak bergabung dengan Harian Bernas pada 1999.

Baca juga: Pakar Tata Ruang KAGAMA Paparkan Konsep Transportasi Masa Depan Kota Solo

Kemudian, Susi berganti status sebagai wartawan Harian Kompas per Maret 2001.

Bersama Kompas, Susi semakin tenggelam dalam menarasikan berbagai peristiwa.

Mulai dari metropolitan, olahraga, humaniora, multimedia, hingga politik dan hukum.

Namun, hati Susi membisik untuk menuntunnya mencari tantangan baru.

Dia pun memutuskan keluar pada 2017 dan membangun web-blog alif.id bersama temannya, Hamzal Sahal.

Di alif.id, Susi ingin menciptakan suasana keberislaman di Indonesia yang lebih damai dengan artikel-artikel keislaman dalam bingkai kebudayaan. Tidak melulu membicarakan halal-haram.

“Rubrik-rubrik yang kami sajikan merupakan pengejawantahan dari narasi yang kami bangun. Ada sejarah, antropologi, seni, sastra, tradisi, manusia, hingga tasawuf,” terang Susi.

Baca juga: Alumnus UGM Punya Satu Solusi untuk Redam Konflik Antarsuku di Papua