Klinik Milik Warga Kagama Samarinda Ini yang Pertama Pakai GeNose C19 di Luar Jawa

1314

Baca juga: Warganya Dipercaya sebagai Wawalkot, Kagama Kaltim Siap Wujudkan Akselerasi Pembangunan di Samarinda

“Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian Kagama Samarinda guna pencegahan jika terinfeksi virus tersebut dapat segera dilakukan tindakan,” terang Ani.

Enny, salah satu warga Kagama Samarinda, memberikan tanggapannya usai menjajal GeNose.

Menurut alumnus Magister Ilmu Politik UGM itu, GeNose cukup mudah untuk digunakan.

Pengguna hanya menghembuskan udara dari mulut ke kantong plastik khusus, yang selanjutnya akan dimasukan pada alat pendeteksi.

Dari alat tersebut akan diketahui hasilnya positif maupun negatif, yang akan terlihat dari kurva grafik. Jika berada pada grafik di bawah 2500, kata Enny, maka hasilnya negatif.

Baca juga: Berpotensi Untung Besar, Begini Kiat Berbisnis Tanaman Anggrek Ala Heni Indarwati

Dari pengambilan udara pada pengguna, tidak dibutuhkan waktu lama untuk mengetahui hasilnya. Rata-rata antara 2 sampai dengan 3 menit akan keluar hasilnya.

“Dari hasil tes yang dilakukan pada warga Kagama Samarinda hasilnya semua negatif.”

“Selain itu, kemudahan GeNose adalah tidak menimbulkan rasa sakit. Ini membuat anak-anak dari warga Kagama Samarinda juga turut serta mengikuti tes GeNose,” imbuh dosen HI Universitas Mulawarman, Samarinda.

Enny menyebut, di luar pulau Jawa, baru Klinik Media Farma yang siap melakukan tes GeNose C19 ini.

Selain itu, kata dia, alat ini telah diujicobakan di UPBU (Unit Penyelenggaraan Bandara Udara) APT Pranoto Samarinda.

Baca juga: Berpotensi Untung Besar, Begini Kiat Berbisnis Tanaman Anggrek Ala Heni Indarwati