KKN UGM Gandeng PP KAGAMA Kembangkan Kawasan Perkotaan Baru Rasau Jaya

518

Baca juga: UGM Kerja Sama Pembangunan Daerah Lampung Tengah

“Saya kira semakin kecil gap antara Jawa dengan Rasau Jaya di sini,” ujar dosen Departemen Teknik Nuklir dan Fisika Teknik UGM itu.

Etos kerja transmigran juga turut mewarnai berkembangnya KPB Rasau Jaya. Agus mencontohkan salah satu KAGAMA yang berasal dari suku Melayu, Kalimantan Barat selalu menunjukkan etos kerja yang baik dan pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Tanjungpura (UNTAN).

Ada pula KAGAMA dari Jawa yang juga menjadi dosen di UNTAN. Dosen ini juga membawa beberapa perbaikan bagi universitasnya.

Daerah Unik

Bagi Agus, beberapa tahun ini menjadi waktu yang tepat untuk meninjau ulang dan mengevaluasi. Dibandingkan dengan daerah transmigran lain, Rasau Jaya terbilang unik.

“Calon transmigran biasanya diberi tawaran lahan seluas sekian hektar agar mau pindah. Namun, mereka haya sekadar mengelola lahan. Setelah itu tidak melakukan apa-apa lagi. Berbeda dengan transmigran Rasau Jaya yang akhirnya ikut berkontribusi mengembangkan daerah tempatnya merantau,” jelasnya.

Model KKN UGM mengunggulkan konsep suistainable dan bekerja sama mengembangkan konsep.

Dalam kasus ini, penting juga bagi UGM untuk ikut menawarkan program.

Di satu sisi, Kemendestrans juga tidak bisa melaksanakan program pembangunan sendiri.

Baca juga: Kagama Gelanggang Berikan Bantuan Hewan Kurban untuk Masyarakat

Artinya, pembangunan sebuah daerah membutuhkan kerja sama dari berbagai elemen. Kerja sama ini tentu akan melahirkan program yang lebih inovatif.

Dalam proses pembentukannya, tim KKN tidak hanya bicara soal peran penting anak muda.

Selanjutnya, mereka juga membuat MOU antara universitas dengan pemerintah.

Kemudian keluarlah berbagai lokasi tujuan KKN yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Kesepakatan-kesepakatan yang telah dibentuk kemudian berusaha direalisasikan.

Baca juga: Kagama Papua Barat Ajak Seluruh Alumni Bangun Tanah Papua

Sebanyak 27 mahasiswa bergabung membentuk Tim KKN Rasau Jaya tahun ini.

Mahasiswa yang tergabung berasal dari berbagai klaster di antaranya Sainstek, Sosio humaniora, Agro, dan Medika.

“KKN ini menjadi jembatan yang menarik. KKN kan isinya anak-anak muda yang polos. Tetapi, anak-anak muda yang masih polos ini justru penuh dengan idealisme. Kalau dua sisi ini ditemukan pasti jadi hal yang menarik, tentunya pada koridor yang tepat,” ujarnya kepada KAGAMA.

Agus menambahkan, ketidaktahuan bukan merupakan halangan, malah bisa menjadi sebuah modal, karena yang belum pernah biasanya mempunyai keingintahuan yang tinggi.

Anak muda selalu tertantang, bisa dilihat dari keinginan mereka memilih lokasi KKN yang unik ketimbang lokasi yang masuk dalam ‘zona nyaman’.

Baca juga: Kagama Goes to Munas Gelar Gerakan Bali Resik Sampah Plastik

 “Tim KKN kami kemarin juga diberi kesempatan untuk presentasi program di depan bupati. Kami masih menerjemahkan berbagai isu, salah satunya terkait konsen saya di bidang energi terbarukan,” jelasnya.

Hampir serupa dengan tema KKN tahun lalu, KKN KPB Rasau Jaya 2019 mengusung tema Revitalisasi Kawasan Transmigrasi KPB Rasau Jaya. KKN dilaksanakan sejak akhir Juni- Agustus 2019.

Sebagai DPL, Agus tak bisa memastikan sampai kapan KKN ini berlangsung.

Namun, bila UGM dan Kemendestrans mempunyai visi ke depan, maka program pengembangan KPB Rasau Jaya bisa dilakukan berkelanjutan sampai tujuannya tercapai. (Kinanthi)

Baca juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Munas Kagama 2019