Kisah Luthfi, Wisudawan Sekolah Vokasi yang Menggagas Himpunan Mahasiswa Kearsipan Indonesia

2261
Kisah Luthfi, Wisudawan Sekolah Vokasi yang Menggagas Himpunan Mahasiswa Kearsipan Indonesia.(Foto: Luthfi)
Kisah Luthfi, Wisudawan Sekolah Vokasi yang Menggagas Himpunan Mahasiswa Kearsipan Indonesia.(Foto: Luthfi)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Rabu (22/11/18) merupakan hari yang berkesan bagi wisudawan/wisudawati Universitas Gadjah Mada. Ahmad Luthfi Habibulloh, salah satu wisudawan dari Program Studi Kearsipan Sekolah Vokasi UGM menceritakan prosesnya mencapai gelar sarjana dan pengalaman-pengalamannya yang berharga selama berkuliah.

Setelah selesai Praktik Kerja Lapangan (PKL) di kementerian di Jakarta, mahasiswa Program Studi Kearsipan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Luthfi, mengerjakan Tugas Akhir. Proses pengerjaan tugas akhir sebetulnya sudah dimulai sejak sebelum PKL, yaitu dengan pembuatan proposal .

“Proposal itu akan menjadi bab pertama tugas akhirku,” terang Lutfi.

Luthfi pada awalnya mengira, sepulangnya PKL, ia hanya tinggal menulis bab-bab selanjutnya. Namun ternyata bab satu masih harus direvisi, yaitu di bagian rumusan masalah.

Foto bersama keluarga.(Foto: Luthfi)
Foto bersama keluarga.(Foto: Luthfi)

Luthfi yang kini telah diwisuda mengatakan bahwa ia memiliki banyak momen yang berkesan selama berkuliah. Terutama tahun 2016 ketika dirinya menjadi ketua makrab.

“Padahal itu pertama kalinya aku ikut kepanitiaan dan langsung jadi ketua. Setiap Minggu, aku rapat di Vokasi sampai malam dan bahkan pernah sampai diusir oleh satpam,” kenangnya sambil tertawa.

Luthfi pernah menjabat sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Kearsipan (HIMADIKA) UGM. Pengalaman tersebut memberinya banyak pengetahuan.  Menurutnya, yang paling berkesan tentu rapat berbusa-busa sampai malam.

Sejak menjabat sebagai ketua HIMADIKA UGM, Luthfi bercita-cita membuat Himpunan Mahasiswa Kearsipan Indonesia. Ia pun pergi ke Jakarta untuk melakukan kongres membentuk Himpunan Mahasiswa Kearsipan Indonesia. Kongres tersebut merupakan salah satu momen yang sulit dilupakan oleh Luthfi.