Kisah Dirjen Ali Ghufron Perjuangkan Vaksin Produksi Indonesia sampai Bikin Amerika Keok

1982
Kesempatan singkat menjadi Wakil Menteri Kesehatan RI dimanfaatkan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D, untuk beri solusi yang menggegerkan dunia. Foto: portalmakassar.com
Kesempatan singkat menjadi Wakil Menteri Kesehatan RI dimanfaatkan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D, untuk beri solusi yang menggegerkan dunia. Foto: portalmakassar.com

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kronologinya dimulai ketika Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono melantik Prof. Ali Ghufron Mukti sebagai Wakil Menteri Kesehatan RI pada 13 Oktober 2011.

Waktu itu, ayah tiga orang anak ini mendampingi Menteri Endang Rahayu Sedyaningsih.

Suatu hari pada 2012, Ghufron mengikuti agenda WHO di Jenewa, Swiss, untuk mewakili Indonesia.

Dia ditunjuk lantaran Menteri Endang sedang sakit hingga akhirnya meninggal dunia pada 2 Mei 2012.

Agenda ini merupakan konferensi tahunan menteri kesehatan seluruh dunia untuk memutuskan kebijakan-kebijakan penting di tingkat global.

Setiap tahun menteri kesehatan seluruh dunia melakukan sidang tertinggi World Health Assembly (WHA) di bawah WHO.

WHO membagi negara di seluruh dunia menjadi enam regional.

Baca juga: 10 Gebrakan Dirjen Ali Ghufron Mukti untuk Membangun SDM Indonesia

Adapun Indonesia tergabung dalam kelompok WHO SEARO (South-East Asia Region).

Di kelompok SEARO, Indonesia ditemani 11 negara yang di antaranya adalah Thailand, India, Myanmar, dan Maladewa.

Secara kebetulan, kala itu WHA sedang berulang tahun ke-12.

Karena SEARO memiliki anggota 12 negara, ditunjuklah salah satu perwakilannya, yaitu Indonesia, untuk menjadi wakil presiden WHA.

“Untuk mendapat giliran ini, Indonesia harus menunggu 12 tahun lagi,” kata Ghufron yang kini menjabat sebagai Dirjen Sumber Daya IIPTEK dan Dikti, mengenang.

Saat Ghufron sudah mau menjadi wakil presiden WHA, secara tiba-tiba sang presiden tidak bisa memimpin sidang.

Secara mendadak, Ghufron diminta untuk menjadi presiden WHA dua jam sebelum sidang dilakukan pada pagi hari.

Baca juga: Sejarah Perdagangan Minyak Indonesia, Dipenuhi Kelompok Sarat Kepentingan