Kiprah Dosen Senior Menginspirasi Perjalanan Karier Rachmad Jayadi

1986

Pengabdian Masyarakat

Bersama dengan KMTS, Rachmad melakukan pengabdian masyarakat.

Belum lama ini KMTS dan KATSGAMA (Keluarga Alumni Teknik Sipil Gadjah Mada) mengadakan program Srawung Desa di Kulonprogo.

Program utama pengabdian adalah  pembangunan infrastruktur desa.

Pembangunan yang semakin cepat dan kebutuhan tenaga yang semakin meningkat, mendorong Teknik Sipil UGM berupaya memperbaiki kurikulum setiap lima tahun sekali.

Usaha yang telah dilakukan membuahkan hasil. Kini Teknik Sipil sudah terakreditasi dari ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology) dan mendapatkan akreditasi internasional.

Akreditasi ini didapat dari penilaian terhadap kompetensi lulusan.

Bagi Rachmad, ini bukan pekerjaan mudah.

Pencapaian tak hanya berhenti di situ, karena Prodi harus mempertahankan kualitas yang telah dicapai.

“Ini pekerjaan yang berat. semua dosen kini harus membuat soal atau tugas berdasarkan butir-butir student outcome terkait mata kuliah yang diampu.”

“Setiap tugas mempunyai bobot sesuai dengan pemetaan yang sudah disusun oleh kurikulum,” ungkap dosen yang menempuh pendidikan doktornya di Kyushu University, Jepang ini.

Saat ini UGM menginginkan semua Prodi terakreditasi dan berbasis outcome.

Racmad menyatakan bahwa Teknik Sipil UGM sudah siap dengan hal ini.

Sebagai Kaprodi sudah cukup menjadi tantangan berkarier bagi Rachmad, sehingga ia hanya fokus dengan pekerjaannya saat ini di Departemen.

Di samping itu, Rachmad kadang dimintai bantuan menata sistem drainase fakultas.

Di lain waktu, ia dimintai rektor untuk bergabung dalam tim kajian gambut.

Dalam pekerjaan ini Rachmad bertugas memberi masukkan pada pemerintah dan menindaklanjuti pemanfaatan gambut. (Kinanthi)