Kiat Jitu Membuat Foto Travel Bisa Bercerita

458
Marrysa Tunjung Sari menjadi salah satu pembicara dalam KAGAMA YUK MOTRET Putaran II (KYM II). Foto: Istimewa
Marrysa Tunjung Sari menjadi salah satu pembicara dalam KAGAMA YUK MOTRET Putaran II (KYM II). Foto: Istimewa

KAGAMA.CO, BOGOR – Sebuah foto bisa memberikan cerita yang serupa dengan 1000 kata.

Namun, belum banyak orang yang tahu mengenai cara menghasilkan foto yang bercerita, bahkan, bisa menarik ribuan likes dari para follower di media sosial.

Kegundahan yang dialami oleh sebagian orang tersebut coba dijawab oleh fotografer profesional dan travel writer, Maryssa Tunjung Sari atau biasa disapa Shasha.

Hal tersebut disampaikan Sasha  dalam acara KAGAMA Yuk Motret II yang dilaksanakan Minggu (9/2/2020) di Bendungan Ciawi, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor.

Kegiatan ini diikuti  51 peserta yang terdiri atas alumni UGM dan penghobi fotografi yang berada di Jakarta dan sekitarnya.   

Kegiatan yang mengambil topik “Story Telling in Travel Photography” ini dimulai tepat pukul 09.00 dan berakhir pukul 17.00 WIB.

Bertindak selaku narasumber yaitu Arbain Rambey (fotografer profesional), Marrysa Tunjung Sari (fotografer professional &travel writer), Raiyani Muharramah (travel photographer & writer).

Kegiatan yang mengambil topik “Story Telling in Travel Photography” ini dimulai tepat pukul 09.00 dan berakhir pukul 17.00 WIB. Foto: Istimewa
Kegiatan yang mengambil topik “Story Telling in Travel Photography” ini dimulai tepat pukul 09.00 dan berakhir pukul 17.00 WIB. Foto: Istimewa

Baca juga: Dua Kendaraan Ini Jadi Andalan Mahasiswa UGM Tempo Dulu Saat Berangkat ke Kampus

Ketua Pengurus Pusat KAGAMA Bidang Fasilitasi Alumni UGM, Bambang Esti Marsono mengatakan kegiatan KAGAMA Yuk Motret merupakan program kegiatan rutin PP KAGAMA.

Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan fotografi alumni UGM peminat fotografi dengan menghadirkan fotografer profesional untuk memberikan latihan dan kiat praktis fotografi.

“Kemampuan mengambil foto yang baik amat penting di era yang serba digital ini. KAGAMA Yuk Motret ini merupakan program kegiatan kedua.”

“Selanjutnya akan terus dilaksanakan secara rutin baik melalui kelas sharing session maupun hunting foto bersama,” jelas Direktur Utama PT Brantas Abipraya ini.

Dalam pemaparannya, Sasha mengatakan konten suatu foto sebaiknya unik.

Yakni sesuai dengan kebutuhan atau tujuan si story teller foto.

“Konten yang didasarkan bukan pada pengalaman langsung sang pencerita (story teller) tidak akan memiliki ‘rasa’ dan tidak akan memancing orang untuk mengikuti cerita tersebut,” kata Sasha.

Baca juga: Akankah WNI eks ISIS Dipulangkan?