Ketua UKM Pencak Silat, Isfi: Gelanggang Tidak Pernah Tidur

1918

Mulai dari pembagian sekretariat hingga sulitnya menyatukan berbagai perguruan yang membawa nilai-nilai berbeda.

Isfi juga memikirkan kemungkinan-kemungkinan lain yang akan terjadi bila banyak perguruan lain yang minta bergabung.

Sementara untuk mempertahankan solidaritas UKM Pencak Silat, Isfi berupaya untuk mengadakan kegiatan malam keakraban (makrab) bagi semua perguruan yang tergabung.

Target UKM Pencak Silat sudah pasti meraih kejuaraan.

Di samping itu, Isfi ingin IPSI melakukan regenerasi supaya lebih banyak mahasiswa yang  mengikuti latihan.

Misalnya mahasiswa baru yang diterima di UGM lewat jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU), terutama yang memiliki prestasi di bidang pencak silat.

Isfi berharap mereka tetap mempertahankan prestasinya dengan ikut bergabung dengan UKM Pencak Silat.

Latihan rutin UKM Pencak Silat. Foto: Istimewa
Latihan rutin UKM Pencak Silat. Foto: Istimewa

Baca juga: Pesan Jenderal Andika untuk Gamada: Orang Tua Jadi Motivasi Utama

Tetap Aktif Berorganisasi di Semester Akhir

Sebagai mahasiswa yang tidak bisa ‘diam’, Isfi selalu aktif di berbagai kegiatan.

Ia tak ingin hanya berdiam diri di fakultas tanpa kegiatan di luar kuliah.

Isfi bahkan sempat merangkap lima kepanitiaan sekaligus.

“Tetapi, karena saat ini sudah memasuki semester akhir dan ujianku blok, kuliah mulai jam 7 pagi sampai jam 4 sore, aku sekarang cuma bisa ikut UKM Pencak Silat dan menjadi SC di PORSENIGAMA tahun ini,” tandasnya. PORSENIGAMA adalaha Pekan Olahraga dan Seni Universitas Gadjah Mada.

Membagi waktu antara kuliah dengan organisasi juga menjadi tantangan tersendiri bagi Isfi.

Baca juga: Mahasiswa Baru UGM Harus Bangun Integritas dan Persatuan Bangsa

Diceritakan olehnya, meskipun kuliahnya satu hari penuh, pada jam istirahat Isfi menyempatkan diri untuk mengurus proposal ke pembina.

Selain itu, karena keakrabannya dengan teman-teman di Gelanggang, Isfi merasa jauh dari teman-temannya di fakultas.

Ia kemudian berusaha menyeimbangkan keduanya dengan bergabung di Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).

Sering Tidur di Gelanggang

Tidak hanya Pencak Silat, Isfi juga memiliki kesan medalam terhadap Gelanggang.

Mahasiswa Gelanggang, kata Isfi, selalu menciptakan keseruan.

Namun, di satu sisi, mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang berbeda ketika berpendapat.

Wawasan mereka yang luas selalu membuat Isfi kagum dan ingin banyak belajar.

“Aku bisa tiga hari tidur di Gelanggang, karena Gelanggang tidak pernah tidur. Dari pagi sampai malam kami berbincang-bincang dari hulu ke hilir. Bertukar ilmu antar fakultas. Bagian serunya adalah aku menemukan dunia baru di sini,” ungkapnya.

Baca juga: Nostalgia Ospek UGM Era 90-an, Tugas-tugas yang Aneh dan Penuh Kode

Baginya, Gelanggang sudah seperti rumah kedua.

Isfi mengatakan, rata-rata mahasiswa UKM sudah memperlakukan Gelanggang layaknya kos-kosan.

Namun demikian, Isfi menilai sebagian mahasiswa UKM Gelanggang belum mengenal satu sama lain.

Isfi berharap semoga semua mahasiswa di Gelanggang bisa lebih srawung lagi.

Ada pun terahadap UKM Pencak Silat, ia berharap agar anggota yang  bergabung semakin banyak. Mahasiswa sebaiknya jangan hanya kuliah.

“Kalau hanya kuliah lalu pulang dan harus begadang mengerjakan tugas, ini bukan pola hidup yang sehat. Baiknya ikut UKM olahraga, selain bisa rutin latihan, berolahraga juga jadi ada temannya,” ajaknya.

Setelah minggu lalu menyelesaikan hajatan Pekan Pembelajaran Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB), kali ini Isti dan teman-teman sedang sibuk-sibuknya menggarap Gelanggang Expo dan (PORSENIGAMA), serta beberapa kejuaraan. (Kinanthi)

Baca juga: Plontjo dan Plontji dalam Penyambutan Mahasiswa Baru UGM Tahun 50-an