Ketua KAFEGAMA Ungkap 5 Langkah Penting Atasi Dampak Covid-19 di Dunia Usaha dan Perbankan

403

Baca juga: Dosen Ilmu Tanah UGM Bagikan Tips Bercocok Tanam Tanpa Pupuk Tambahan dan Ramah Lingkungan

Sebanyak Rp397 Triliun untuk kesehatan, termasuk jaminan sosial, pelayanan umum,

Pihak Bank Indonesia bersedia berbagi beban dengan pemerintah untuk memulihkan UMKM dan korporasi.

“Ini merupakan salah satu bentuk gotong royong dan sinergi fiskal yang kita bangun, sehingga pemerintah bisa mempercepat realisasi anggaran,” jelas alumnus Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM angkatan 1982 ini.

Ketiga, membuka sektor-sektor produktif dengan model atau gaya baru. Ada 9 sektor produktif yang akan dibuka, salah satunya pariwisata.

Sektor ini harus menerapkan protokol kesehatan untuk pengoperasionalannya, termasuk dalam model bisnis.

Baca juga: Detektor Covid-19 Karya Peneliti UGM Bisa Beri Hasil 95 Persen Akurat

“Bidang usaha di sektor pariwisata yang tidak memiliki banyak mobilitas dan tidak banyak melibatkan orang bisa langsung dibuka. Sementara toko dan restoran mungkin bisa dibuka pelan-pelan,” tutur pria kelahiran 1959 itu.

Keempat, restrukturisasi kredit dunia usaha. Perry sudah melihat beberapa bank bekerja keras melakukan restrukurisasi. Bank perlu berinisiatif menerapkan pembiayaan kredit pasca restrukturisasi.

Bank Indonesia yakin likuiditas perbankan lebih dari cukup. Satu hal yang menjadi tugas besar perbankan saat ini adalah penjaminan risiko kredit. Untuk itu, kata Perry, pemerintah memberikan subsidi bunga dari APBN.

“Dengan serapan anggaran yang lebih besar dan pembukaan sektor produktif, harapannya kredit akan naik dan risiko kreditnya bisa dijamin, sehingga penyaluran kredit baru bisa ditingkatkan,” jelasnya.

Kelima, upaya digitalisasi sektor UMKM. Perry percaya bahwa digitalisasi UMKM menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

“UMKM akan terus eksis, dalam hal ini bisa terus melakukan supply dan demand, asalkan masyarakat bangga membeli produk dalam negeri,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Purworejo adalah Tanah Hadiah dari Kerajaan Medang Kamulan kepada Abdi Dalem Paling Setia