Ketua Forum Harimaukita Alumnus UGM Ungkap Strategi Perlindungan Harimau Sumatera yang Hampir Punah

833

Baca juga: Bisnis Digital Butuh Personal Branding, 3 Hal Ini Harus Dikembangkan Para Pelaku Usaha

Pemerintah, kata Ahmad, belum sepenuhnya menjalankan peran sebagai leading agency, internalisasi strakohas kepada pemerintah daerah belum dilakukan secara efektif, dan FHK belum melaksanakan fungsinya secara optimal.

Kemudian rencana aksi strakohas disusun tanpa penetapan indikator yang jelas, serta program konservasi eksitu masih bersifat parsial.

Strakohas terbaru saat ini sedang dalam tahap review. Ahmad membabar tiga fokus strategi yang akan dimuat di dalam strakohas.

Ketiganya yaitu fokus pada upaya perlindungan bentang alam harimau sumatera yang sudah terkelola, memperbaiki upaya perlindungan harimau sumatera di bentang alam yang belum terkelola, serta meningkatkan peran multipihak dalam upaya perlindungan harimau sumatera.

Berdasarkan pengamatan Ahmad, harimau sumatera masih terancam oleh berbagai kondisi dan tindakan.

Baca juga: Direktur BukaPengadaan Alumnus UGM Ungkap Peluang Bisnis Ritel Indonesia di Masa Pandemi

Seperti perburuan dan perdagangan, pembalakan liar, dan kondisi habitat harimau sumatera yang hilang, bisa karena alam atau ulah manusia.

“Kami mempunyai banyak relawan yang disebut tigerheart, sebagian di antaranya adalah mahasiswa. Jaringan tigerheart ini memiliki fungsinya sendiri dalam memperkuat konservasi harimau sumatera.”

“Ke depannya FHK akan terus mendorong tigerheart ini untuk turut berpartisipasi dari konservasi harimau.”

“Harapannya mereka bisa jadi generasi penerus untuk upaya konservasi,” ujar alumnus Fakultas Kedokteran Hewan UGM angkatan 2003 ini.

Lulusan University of Southampton itu menyarankan mahasiswa yang benar-benar peduli terhadap harimau sumatera, agar bisa menjaga alam dengan baik, serta ikut berkontribusi dalam edukasi dan penyadartahuan.

“Untuk level selanjutnya, mahasiswa bisa lebih aware lagi dengan masalah perburuan dan perdagangan.”

“Jika ada yang ilegal, bisa tolong bantu dilaporkan ke pemerintah atau lembaga yang bersangkutan,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Dokter THT RSA UGM Bantah Masker Bisa Sebabkan Keracunan Karbondioksida dan Kekurangan Oksigen