Kesenian Nusantara Pikat Hati Warga Tiongkok

477

Alunan musik Gamelan Jawa yang ditampilkan oleh guru kesenian asal Indonesia, Risnandar, dan siswa CCOM membuka acara.

Kemudian dilanjutkan dengan tarian tradisional seperti Tari Bajidor Kahot dari Jawa Barat, Tari Burung Enggang yang merupakan kesenian asli Suku Dayak di Kalimantan, Tari Cupak Gerantang dari Bali, Tari Merak asal Jawa Barat, Tari Lenso dari Maluku, Tari Kinang Kilaras yang merupakan budaya asli Suku Betawi.

Lagu-lagu nasional dan daerah yang dibawakan antara lain oleh Dharma Oratmangun.

Seorang pencipta lagu dan Ketua Umum Yayasan Karya Cipta Indonesia ini mampu menggetarkan hati para penonton terutama masyarakat Indonesia dan diaspora Indonesia.

Di puncak acara, tari Ratoh Jaroe dari Aceh mengundang decak kagum para penonton.

Tari ini sebelumnya telah ditampilkan oleh Gita Nusantara Cemerlang Art Troupe pada upacara pembukaan Karnaval Budaya Asia.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Panitia Conference on Asian Dialogue of Civilization, di Beijing National Stadium yang dibuka oleh Presiden Xi Jinping.

Dubes Djauhari mengatakan, Festival Budaya “Jelajah Nusantara” merupakah salah satu kegiatan untuk menunjukkan kekayaan khazanah seni budaya Indonesia.

Digelar bertepatan dengan penyelenggaraan Conference on Dialogue of Asian Civilizations di Beijing, festival ini juga bertujuan untuk meningkatkan dialog antar budaya khususnya Indonesia dan Tiongkok.

“Penyelenggaraan festival ini juga diharapkan dapat meningkatkan Citra Indonesia di Tiongkok dan menjadi daya pikat warga Tiongkok untuk berwisata ke Indonesia, dalam rangka mencapai target wisman Tiongkok tahun ini sebanyak 3,5 juta pengunjung,” pungkas alumnus Fakultas Ekonomi UGM ini. (KBRI Beijing)