Keselarasan Harmoni dalam Karya IENA Ethno Spiritual Music

483
Oase: Tetes Tirta Perwitasari Musik-Tari-Batik.(Foto: Tita)
Oase: Tetes Tirta Perwitasari Musik-Tari-Batik.(Foto: Tita)

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Karya seni seperti musik, tari, dan batik yang dihasilkan oleh IENA Ethno Spiritual Music selalu memperhatikan kesadaran panca indera yang selaras dengan laku hidup.

Hal ini disampaikan oleh Nugroho, personel IENA dalam acara Oase: Tetes Tirta Perwitasari Musik-Tari-Batik di Pendapa Wiyatapraja, Komplek Kepatihan Danurejan, Yogyakarta, pada Rabu (19/12/2018). Acara tersebut merupakan syukuran atas kerja sama dan dukungan para mitra kerja Dewandik DIY-YogyaSemesta-IENA.

IENA merupakan sebuah komunitas dari kalangan muda yang berusaha melestarikan budaya melalui nuansa simponi universal dengan filosofi kehidupan, sejarah, kemanusiaan, mitos, dan etno spiritual.

Dalam sambutannya, Pengasuh YogyaSemesta Hari Dendi mengungkapkan bahwa Iena tidak hanya memaknai musik, tarian, dan batik sebagai seni, tetapi juga arti kehidupan. Penyampaian Hari diperkuat dengan penjelasan dari Arita Savitri, salah satu penggagas Iena.

Arita mencontohkan, dalam penciptaan musik Iena tidak memulainya dengan mencari chord. Alasannya adalah inspirasi penciptaan musik bisa datang dengan sendirinya tanpa harus dicari-cari.

Menanggapi penjelasan Arita, Hari melihat ada kesamaan antara Iena dengan Queen maupun Lady Gaga yang menghasilkan musik berdasarkan dari inspirasi langsung dan biasanya melalui peristiwa yang terjadi.

“Harapannya ke depan Iena ingin karyanya memberikan dampak positif bagi anggota Iena, penonton, dan masyarakat luas,” pungkas Arita.(Tita)