Kepala Dinas Perempuan DIY Sebut Internet Jadi Salah Satu Penyebab KDRT

152

“45 persen pelaku kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak adalah suami atau istri,” terang Alumnus Manajemen Rumah Sakit UGM ini.

Menurutnya, hal ini terjadi lantaran hilangnya fungsi keluarga dalam kehidupan anak sehari-hari. Saat ini banyak orang tua yang terlalu asyik bermain media sosial dan bahkan anak-anak juga turut tercemar penggunaan internet. Hal ini diperparah dengan kurangnya kontrol konten yang dikonsumsi anak dari internet oleh orang tua pula.

Selain itu, penggunaan media sosial juga turut meningkatkan adanya prostitusi online yang terselubung dan pornografi. Tak jarang melalui media sosial juga akan berujung kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

“Misal nih suami ketahuan sama istri lagi chatingan sama perempuan lain di media sosial, nah ini bisa memicu perselisihan rumah tangga yang ujungnya kekerasan,” terang Oetami.

Oleh sebab itu, Oetami beserta dinas yang ia pimpin kini mendorong perempuan untuk masuk dalam lembaga legislatif dan posisi pengambil keputusan.

Hal ini bertujuan untuk memasukkan agenda kebijakan responsif gender dapat masuk dalm pembahasan di level yang lebih tinggi. Mengingat saat ini keterwakilan perempuan dan anak masih cukup rendah.

“Wakil perempuan di legislatif masih kurang sehingga diskusi terkait pengarus utamaan gender belum menjadi fokus,” ungkap Oetami.(Rosa)