Kepala BAPETEN Ini Gandrung dengan Teknologi Sejak Masih Remaja

1686

Baca juga: Wujud Kepedulian KAGAMAHUT Kalbar untuk Masyarakat Kurang Mampu di Kota Pontianak

“Kami berusaha melindungi pekerjaan yang terkait nuklir, masyarakat, dan lingkungan dari bahaya radiasi nuklir yang melebihi batas keselamatan,” tuturnya.

Beberapa waktu lalu, ditemukan zat radioaktif di lingkungan perumahan Batan Indah.

Supaya hal serupa tidak terjadi lagi, BAPETEN kini sedang memasang 126 detektor di BMKG secara bertahap.

Fungsinya untuk mengetahui dan mendeteksi radioaktif yang ada di lingkungan masyarakat.

Selain untuk memonitor, dengan detektor ini BAPETEN bisa melacak radioaktif setiap waktu.

Baca juga: Rumah KAGAMA Salurkan Bantuan Sembako kepada Anak Yatim dan Warga Kurang Mampu

“Itu jadi target awal, yang dipasang setelahnya mungkin bisa lebih dari 126 tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, BAPETEN juga sedang fokus menguatkan sistem pengawasan.

Dalam membuat peraturan, memberikan izin, inspeksi, dan penegakan hukum, kata Jazi, BAPETEN sudah tidak lagi mendapat banyak kritikkan dari Internationa Atomic Energy Agency (IAEA), sehingga pihaknya sudah bisa mengawal PLTN.

Begitu juga dalam hal pemanfaatan teknologi, sudah diakukan secara maksimal, terutama untuk urusan izin dan administrasi.

Di bawah kepemimponan Jazi, BAPETEN juga banyak menorehkan prestasi. Salah satunya pada 2018 lalu BAPETEN meraih juara I sistem pemerintahan berbasis elektronik untuk lembaga pemerintah non kementerian. (Kn/-Th)

Baca juga: Kepedulian Sosial KAGAMA Jawa Barat kepada Masyarakat Terdampak Wabah