Kekacauan Kondisi di Dalam Usus Ada Kaitannya Ketika Covid-19 Menyerang Tubuh

1867

Baca juga: 165 Alumni Senandungkan Lagu Ibu Pertiwi untuk Bangun Semangat Indonesia Lawan Covid-19

Menurutnya, hal itu mengindikasikan bahwa feses punya potensi menjadi sumber penularan.

Fakta lain yang diperoleh Trisye dari pakar lain adalah adanya ikatan virus dengan reseptor ACE2 (Angiotensin Converting Enzyme 2).

Untuk diketahui, ACE2 adalah enzim yang menjadi pintu masuk virus Corona ke dalam tubuh.

Umumnya, ikatan virus corona dengan ACE2 pada pasien yang terinfeksi terjadi di organ paru.

Namun, kata Trisye, kejadian serupa dijumpai di sel epitel usus kecil.

Baca juga: KAGAMA Bontang Kembali Salurkan Bantuan APD ke Sejumlah Puskesmas

“Inilah yang menjelaskan bahwa virus juga dapat masuk ke saluran pencernaan,” ujar Trisye.

“Hal ini sejalan dengan laporan terakhir bahwa diare juga merupakan salah satu indikasi dari serangan Covid-19.”

“Di samping indikasi utama yaitu demam, batuk kering serta sesak napas,” terang wanita kelahiran 1954 ini.

Dari data yang didapatkan Trisye, ada 1-10,1 persen pasien yang terinfeksi virus corona dengan gejala diare.

Sementara itu, katanya, untuk gejala mual dan muntah-muntah lebih sedikit, yakni 1-3,6 persen.

Baca juga: Catatan Kritis Pakar UGM tentang WHO yang Dinilai Terlambat Merespon Covid-19