Kejujuran dan Idealisme adalah Prinsip Ani Setyopratiwi dalam Berbisnis VCO

2996

Baca juga: Arbain Rambey: Kamera Handphone Bisa Kalahkan Kamera Profesional

Patut diketahui, konsumsi VCO pasti diikuti dengan peningkatan intensitas buang air besar.

Hal itu karena unsur-unsur jahat yang dimatikan oleh VCO dibuang melalui feses.

“Seorang konsumen dengan HIV memiliki CD4 (daya tahan tubuh) 40 saat pertama kali datang ke tempat saya. Padahal CD4 orang sehat 1500,” kata Ani.

“Dalam dua minggu (konsumsi) CD4 dia sudah 167. Hingga akhirnya pada bulan keempat CD4 mencapai 1470. Badan si anak pun kekar, sehat, dan bisa diterima kerja,” terangnya.

Pengembangan VCO yang dilakukan Ani mengantarkannya menelurkan diversifikasi produk.

Baca juga: KAGAMA Jabar Siap Gelar Jalur Sutra untuk Hubungkan UMKM dan Destinasi Wisata Jabar-Magelang

Salah satunya adalah lotion antilelah yang bermanfaat untuk meredakan capai.

Produk kosmetik yang satu ini ternyata membuat Ani sadar bahwa pengolahan benar-benar meningkatkan nilai jual.

Harga 1 liter VCO memang sudah tinggi, Rp200 ribu. Namun, hanya dengan 10 ml VCO yang diaplikasikan ke lotion anti lelah dapat menghasilkan Rp100 ribu.

“Jika tidak menjual bahan baku ke luar negeri, kita bisa mendapatkan income yang lebih tinggi,” ujar Ani.

Ani mengatakan, VCO bukanlah obat. Sehingga, berapa pun jumlahnya yang dikonsumsi tidak akan menyebabkan keracunan atau mati.

Baca juga: Dirut BNI Syariah Alumnus Pertanian UGM: Potensi Industri Halal di Indonesia Rp3192 Triliun