Kejujuran dan Idealisme adalah Prinsip Ani Setyopratiwi dalam Berbisnis VCO

3015

Baca juga: Mahasiswa dan Kolega Mengenal Almarhum Sudaryanto sebagai Sosok yang Kalem dan Santun

RBD tidak boleh dilakukan untuk VCO karena dapat menurunkan nilai manfaat yang terkandung.

“Kalau kita melakukan proses RBD seperti minyak goreng, konsumen tidak akan tahu. Namun, satu hal yang menjadi ciri VCO  yang baik adalah baunya harum,” ujar Ani.

Selain potensi kegagalan tinggi, kelemahan fermentasi buatan adalah kadar air dan kadar asam lemak bebasnya tinggi, kental, dan masa kedaluwarsanya pendek.

Bagi Ani, VCO punya berbagai kandungan yang bermanfaat bagi kehidupan. Tidak hanya asam laurat yang punya kandungan 45-56 persen.

Menurutnya seluruh asam lemak yang terkandung di dalam VCO sangat baik, sama seperti ASI (air susu ibu).

Baca juga: Alumnus Magister Manajemen UGM Tempati Jabatan Direktur Utama PT Angkasa Pura Properti

Pengembangan VCO

Keyakinan Ani terhadap manfaat VCO membuatnya memberanikan diri untuk gencar berpromosi. Yakni sejak tahun-tahun awal produksi VCO di bawah bendera PT Setya Putra Perkasa, 2006.

“Melalui radio, surat kabar, sampai jumpa darat dengan konsumen. Dari mereka, saya pun mengumpulkan masukan-masukan,” kata Ani.

“Akhirnya setelah memiliki 10 testimoni, saya datang ke dokter. Saya mengajak sejumlah dokter untuk melakukan riset bersama,” jelasnya.

Pertemuan Ani dengan sejumlah dokter pun menjadi fase pengembangan yang luar biasa buat produknya. Sebab, Ani menemukan berbagai macam manfaat dari konsumsi VCO.

Manfaat-manfaat itu seperti membersihkan pembuluh darah, melenturkan saraf dan otot, membunuh bakteri penyebab segala penyakit, hingga meningkatkan kekebalan tubuh orang yang terkena HIV.

Baca juga: Peluang Mobile Photography di Dunia Profesional