Selanjutnya kita bisa mengetahui standar yang harus dipenuhi oleh setiap faktor tersebut.
“Untuk menentukan kesesuaian lahan pemukiman, harus memiliki kelerengan sekian, ketersediaan air dengan angka sekian, dan sebagainya,” jelas Ir. Prijono Nugroho Djojomartono, MSP., Ph.D, Ketua Departemen Teknik Geodesi UGM kepada KAGAMA, belum lama ini di ruang kerjanya.
Walaupun kedepannya akan lebih sering bermain dengan alat, mahasiswa Teknik Geodesi UGM harus memiliki kemampuan matematika yang kuat sebagai dasar.
Jika kuat, kata Prijono, semua bisa ditangani. Sebab, positioning dan mapping perlu ketelitian yang tinggi.
Teknik Geodesi UGM sudah terakreditasi internasional.
Untuk mencapainya, tantangan besar ada pada perkembangan teknologi.
Alat-alat pembelajaran di Teknik Geodesi tak terbilang murah. Semakin canggih, maka semakin mahal.
Diceritakan oleh Prijono, dana dari pemerintah minim, sehingga departemen banyak memanfaatkan alumni yang bekerja di vendor untuk menyediakan peralatan.
Improve alat merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas lulusan yang terlatih dan kompeten. Keterbatasan alat, menjadi tantangan.
Tak berbeda dengan departemen lain, Teknik Geodesi UGM terus melakukan pengabdian kepada masyarakat.
