Keberanian Presiden Sukarno yang Membuat Orang Rusia Terkagum-kagum

5335

Baca juga: Dubes Wahid: Potensi Kerja Sama Indonesia-Tatarstan Sangat Besar

Dubes Wahid mengatakan, Musa adalah seorang aktivis Barisan Tani.

Dia datang ke Moskow bertepatan dengan kunjungan ketiga Presiden Sukarno ke Rusia pada 1961.

Presiden Sukarno menjadi salah satu kepala negara  yang datang untuk menghadiri acara internasional gagasan Partai Komunis Uni Soviet. Kebetulan hari itu Jumat.

“Di tengah acara yang masih berjalan, tiba-tiba Sukarno meminta waktu kepada pemimpin Soviet Nikita Khrushchev untuk keluar dan menunaikan salat zuhur. Khrushchev pun mengijinkan,” ucap Dubes Wahid.

“Musa pun terkagum-kagum pada keberanian dan kenekatan Sukarno. Akhirnya anaknya lahir tahun 1962 dan diberi nama Sukarno bin Musa. Berarti Sukarno bin Musa adalah kakek dari kedua bocah tersebut,” lanjutnya.

Paman dari dua bocah yang ditemui Dubes Wahid menjelaskan, Musa sebetulnya telah menulis surat kepada Duta Besar RI ketika itu, Adam Malik.

Dia meminta izin memberi nama Sukarno kepada anaknya.

Baca juga: Dubes Rusia Wahid Supriyadi Serahkan Piagam The Best Pavillion untuk Pemda DIY

Namun, dia tidak pernah mendapat balasan. Dubes Wahid menduga surat itu tidak pernah sampai.

Dubes wahid menilai bahwa hal itu adalah bukti kehebatan Presiden pertama Indonesia.

Bahkan, generasi tua Rusia masih mengenal sosok Presiden Sukarno.

Imbasnya, produk budaya yang ada di Indonesia jadi primadona di Rusia.

“Lagu Rayuan Pulau Kelapa yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Rusia sempat sangat populer di Rusia tahun 70-an,” kata Dubes Wahid.

“Saya ingat ketika membuka Veteran Badminon Cup bulan Oktober 2016 di Sochi. Saya diperdengarkan lagu Rayuan Pulau Kelapa versi Bahasa Rusia sebelum lagu kebangsaan kedua negara diputar,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Baca juga: Sukses Gelar Festival Indonesia, Dubes Wahid Diganjar Rekor MURI