Kaya Akan Potensi, Kecamatan Berbah Perlu Bangun Masyarakat Sadar Wisata

1380

Baca juga: Dokter RSUP Dr. Sardjito Paparkan Peran Spiritualitas Jawa bagi Kesehatan Jiwa

Lalu ujung dari Lava Bantal adalah Embung Tegaltirto, yang juga sama-sama belum terkelola dengan baik.

Kemudian ada agrowisata Jambu Dalhari. Wildan bercerita, ada satu desa yang didominasi tanaman buah jambu dalhari.

Menurutnya ini menjadi potensi bagus dan ke delannya ingin dikembangkan.

Di samping potensi objek wisata, potensi produk industri kreatif Berbah juga menarik, meskipun belum memiliki ciri khas.

Produk industri tersebut di antaranya batik, tas, sepatu, aksesoris, dan makanan olahan.

Berbagai potensi wisata itu, kata Wildan, masih perlu didukung oleh banyak hal.

“Selama ini kendalanya adalah membangun kesadaran masyarakat untuk menbentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis). Kalau perlu masyarakat sadar wisata,” pungkas Wildan.

Baca juga: Keris, Teknologi Canggih yang Menyimpan Pesan Ketauhidan Leluhur

Dia berpendapat, keberhasilan sebuah wilayah akan potensi wisatanya tergantung jika ada orang yang mau menjadi pelopor.

“Harus ada yang sukarela. Punya kemampuan manajemen dan mengemas tempat wisata dengan baik,” jelas Wildan.

Menyikapi hal tersbeut, Baiquni menyampaikan, kuncinya ada pada kader dan leader.

“Kekuatannya ada di timnya. Harus ada leader yang tekun (konsisten dan rajin), teken (taat aturan), tekan (ada tujuan yang ingin dicapai). Bila salah satu dari itu tidak ada, maka tujuan tidak akan tercapai,” ujar Baiquni.

Dia menjelaskan, prinsip itu menjadi kekuatan bersama untuk mewujudkan Berbah yang Berbahagia.

Kemudian akan lebih baik lagi jika membentuk kelompok militan yang berwirausaha, serta membangun kemitraan.

“Butuh dukungan dari elemen lain, seperti perangkat desa dan pengkajian lebih jauh tentang tata ruang wilayah secara akademis,” ujar Baiquni.

Baca juga: Gelar Pameran Keris, RSUP Dr. Sardjito Ingin Menjadi Rumah Sakit Berbudaya

Sebelumnya ada fenomena crop circle di salah satu sawah di Berbah.

Menurut Baiquni, ini bisa menjadi ide bagus sebagai salah satu pengembangan potensi wisata Berbah.

“Nanti dua atau tiga hari sebelum panen bisa dicoba. Membuat sesuatu yang unik, artistik, dan geometrik di sawah itu. Langkah awal untuk menarik minat wisatawan yaitu melalui atraksi wisata,” tandasnya.

Baiquni juga menyarankan agar Berbah mengembangkan wisata edukasi, dengan mengembangkan pendidikan kreatif yang sifatnya praktikal.

“Misalnya anak sekolah datang dan diajak untuk belajar mencangkok tanaman. Seperti kata Mendikbud yang baru, anak sekolah tidak hanya belajar text book tetapi juga dari pengalaman empiris,” ujarnya. (Kinanthi)

Baca juga: Munas KAGAMA ke XIII Bakal Jadi Ruang Diskusi untuk Wujudkan Cita-cita Kebangsaan