Kata Ekandari Sulistyanngsih, Canthelan adalah Sarana Penyembuhan Diri di Masa Pandemi

587

Baca juga: Jangan Takut Produk Kemahalan, Setiap Harga Ada Pembelinya

Sebagai bentuk keberlanjutan, canthelan di kampung Code kemudian diambil alih oleh warga.

Mereka mendapatkan dukungan dari lurah, bahkan menambahkan titik-titik lokasi yang membutuhkan.

“Termasuk juga mengubah konsep pembagian nasi kotak untuk jamaah solat Jum’at yang diganti dengan canthelan. Jadi setiap orang mendapat satu kantong,” ungkapnya.

Sedangkan di kampung Mangunsudiran, gerakan canthelan bermutasi menjadi Pasar Tiban yang buka seminggu sekali.

Pasar ini menjual aneka sembako murah. Hanya dengan Rp5.000, warga bisa memilih 7 macam barang.

Baca juga: KAGAMA Balikpapan dan KAGAMA Care Raih Apresiasi dari PMI Kota Balikpapan

Canthelan, bagi Ekan, menjadi ‘penyembuhan’ bagi dirinya di masa pandemi.

“Dengan menggerakkan canthelan, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan secara fisik, tetapi juga secara sosial dan psikologis.”

“Canthelan menjadi bentuk kebangkitan sosial. Perlu diingat bahwa, kita tidak sendirian dalam menghadapi masa-masa sulit ini,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: KAGAMA Golf Club, Match Play dan Monthly Medal Sore itu…