Kata Alumnus: Era Digital adalah Peluang Fotografer untuk Personal Branding

886
Perbedaan antara profesional dan amatir hanya terletak pada tujuan seseorang menekuni bidang fotografi. Foto: Ist
Perbedaan antara profesional dan amatir hanya terletak pada tujuan seseorang menekuni bidang fotografi. Foto: Ist

KAGAMA.CO, JAKARTA – Dewasa ini, semakin banyak orang berminat menjadi fotografer.

Apalagi dengan adanya ponsel dan kamera digital, orang semakin mudah mendapat title sebagai fotografer.

Namun, tidak semua fotografer bisa menjadi fotografer profesional.

Hal tersebut disampaikan oleh fotografer profesional alumnus UGM, Ahmad Zamroni dalam diskusi beberapa waktu lalu.

“Meskipun demkian, kemampuan fotografer yang masih amatir juga tak bisa diremehkan. Amatir sering diidentikkan dengan ketidakmampuan. Padahal perbedaan antara profesional dan amatir hanya terletak pada tujuan seseorang menekuni bidang fotografi.”

Baca juga: Whida Putranto: Jangan Pesimis Bekerja Meskipun Fresh Graduated

“Fotografer profesional menggeluti fotografi punya tujuan untuk mencari penghasilan dan bisa hidup dengan penghasilannya itu. Fotografer amatir menekuni fotografi hanya untuk tujuan hiburan atau sekadar menekuni hobi,” jelas founder photo agency hkvimages.com itu.

Roni mengatakan, tidak menutup kemungkinan fotografer amatir juga bisa menghasilkan karya yang tidak kalah bagus dari fotografer profesional.

Bahkan beberapa kali Roni mendengar perdebatan tentang fotografer amatir yang hasilnya jauh lebih baik dari fotografer profesional.

Sejak adanya revolusi digital, perubahan habit terjadi di berbagai bidang termasuk fotografi. Dunia fotografi juga semakin menarik berkat media sosial.

Tak hanya perdebatan soal fotografer profesional dan amatir. Kemampuan fotografer juga terapresiasi karena sarana unjuk karya yang disediakan oleh instagram.

Baca juga: Cerita Gede Mantrayasa, Bangun Kebun Berdaya sebagai Sumber Pangan dan Ruang Kreatif Masyarakat