Kasubdit KKN, Ambar Kusumandari: Sempat Tak Suka Mengajar dan Bertemu Banyak Orang

1921

Baca juga: Peraih Beasiswa PPA Ini Jadi Lulusan Tersingkat

“Semua dosen baru di Fakultas Kehutanan, kawah candradimuka-nya itu jadi DPL. Dan menjadi DPL itu ternyata menyenangkan. Kita ke lapangan, kemudian bertemu kepala desa dan masyarakat. Itu rasanya seperti ada kesempatan untuk mengabdikan diri,” ungkap ibu dua anak itu.

Ambar bercerita, suasana KKN pada saat itu semedulur, artinya sudah seperti saudara.

“Di situ Saya senang, karena bertemu dengan mahasiswa dari berbagai fakultas, sehingga Saya tidak menjadi orang yang hanya tahu Fakultas Kehutanan saja. Sampai sekarang mahasiswa sudah menjadi alumni sukses itu, juga bersikap impressive kalau ketemu Saya,” tutur Ambar.

Di masa awal menjadi DPL, Ambar pernah bertugas menjadi DPL di Kebumen, Purworejo, Kutoarjo, Kulonprogo, dan Sleman.

Dalam tugas kerjanya, Ambar menghadapi berbagai tantangan.

Baca juga: Mahasiswa KKN Fakultas Kehutanan UGM Meninggal Dunia di Palangkaraya

Suatu kali saat turun lapangan ia juga mengajak anaknya untuk ikut.

“Anak Saya itu sampai hafal lagu mars KKN saking seringnya Saya ajak nengok lapangan. Setiap hari Minggu anak Saya malah ngajak nengok KKN,” ujarnya.

Setelah itu, sembilan tahun terakhir Ambar menjadi Koordinator Wilayah (Koorwil) di Sleman.

Dua tahun lalu, ia kemudian dipercaya oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D, untuk menjadi Kasubdit KKN.

Baca juga: Sahabat Makan Mahasiswa di Jogja

Memiliki Kebanggaan Tersendiri pada KKN

Orang tua Ambar dulu merupakan peserta Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM).

Sejarah KKN berawal dari PTM tersebut, sehingga Ambar memiliki ikatan emosional dan kebanggaan tersendiri terhadap PTM dan KKN.

Apalagi, KKN menjadi bidang yang ia tekuni saat ini.

“Saya punya ikatan emosional, karena ada kesejarahan menjadi pelaku. Tidak sekadar cerita, sehingga PTM ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Saya. Ini merupakan warisan dari senior-senior UGM yang waktu itu memiliki pemikiran yang sangat visioner. Dan sekarang UGM bisa mengembangkan KKN  dengan mengirim mahasiswa ke seluruh Indonesia,” tandas Ambar.

Pengembangan karier Ambar tak hanya berhenti di situ.

Pada 2018 dan 2019 ini, Ambar dipercaya menjadi Ketua Forum LPPM di Kota Yogyakarta. (Kinanthi)

Baca juga: Soal Ekonomi Digital, Indonesia Perlu Buat Regulasi Khusus