Kalam, Ruang Ilmu di Ujung Desa

1265

Baca juga: Pesantren Riset, Proses Perjalanan Amal Jariah

Selain itu, Pilar merupakan riset kegiatan yang diikuti mahasiswa S1, S2 dan S3 yang berbentuk pengabdian dan pendampingan kepada masyarakat.

“Karena ada innovative learningnya, ini berbentuk tim dan kemarin (sebelum puasa) sudah berjalan selama 3 bulan,” terang Muhammad Dzulkifli, salah satu mahasiswa S2 Kajian Pariwisata.

Sementara untuk program Pesantren Riset dan Sekolah Rakyat Berdaulat adalah program awal sejak Kalam berdiri pada 2011.

“Pesantren dan Sekolah Rakyat ini sebenarnya khusus untuk para warga, tetapi beberapa dari mahasiswa Prof juga ikut gabung biasannya,” ujar Dzulkifli.

Dzulkifli menambahkan, Sekolah Rakyat Berdaulat ini seperti KKN, ada pengajaran kepada anak-anak, belajar mengaji dan keterampilan seni.

Kalam memiliki beberapa program, yakni Wahid Writing Workshop (Wahid), Pilar (Parsipatory Innovative Learning Action Research), Pesantren Riset, dan Sekolah Rakyat Berdaulat. Foto: Sirajuddin
Kalam memiliki beberapa program, yakni Wahid Writing Workshop (Wahid), Pilar (Parsipatory Innovative Learning Action Research), Pesantren Riset, dan Sekolah Rakyat Berdaulat. Foto: Sirajuddin

Baca juga: UGM dan Tiga Kabupaten Kerja Sama Pengembangan Pariwisata Daerah

Mahasiswa Magister Kajian Pariwisata tahun 2014 itu sudah 2 tahun lebih mengikuti prohram Kalam.

Adanya diskusi dan riset bersama peneliti dan akademisi di Kalam sejatinya untuk membantu fokus dalam menyelesaikan tugas akhir para mahasiwa.

Selain itu, terjun ke lapangan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat adalah gambaran kesiapan para mahasiswa sebelum benar-benar terjun dan berkontribusi di dalam lingkup sosial yang lebih besar.

Pengadaan workshop, pendampingan dan analisis bimbingan riset secara sukarela diberikan Baiquni sebagai wujud dari rasa syukurnya selama ini.

“Kalam ini saya didirikan sebagai bentuk rasa syukur terhadap para guru saya yang sudah menanamkan ilmu dan pengalaman selama ini,” jelas Baiquni.

Setiap tahun Kalam memiliki goal sendiri. Tahun ini, Kalam akan membuat 70 tulisan yang dipersembahkan dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-70 tahun UGM.

Selain goal di setiap tahunnya, Kalam juga memiliki acara Bravo Award untuk memberikan penghargaan bagi para anggota Kalam selama berkegiatan dan menyelesaikan tugas akhirnya. (Sirajuddin)

Baca juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Munas Kagama 2019