KAGAMA Sulbar Gotong Royong Galang Donasi untuk Korban Gempa Bumi di Mamuju dan Majene

507
Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Pengda KAGAMA) Provinsi Sulbar menggalang donasi untuk disumbangkan kepada korban gempa bumi di Mamuju dan Majene. Foto: Ist
Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Pengda KAGAMA) Provinsi Sulbar menggalang donasi untuk disumbangkan kepada korban gempa bumi di Mamuju dan Majene. Foto: Ist

KAGAMA.CO, SULBAR – Penggalangan dana dilakukan bersama Forum Lintas Alumni Indonesia dan Jakarta Tourism Forum (JTF).

Ketua Umum KAGAMA Sulbar, Salman Dianda Anwar mengemukakan, hingga Senin (17/1/2021) sore, dana yang terkumpul untuk sementara sekitar Rp80 juta.

Jumlah tersebut terkumpul melalui KAGAMA Sulbar Peduli dan Forum Lintas Alumni Indonesia, belum termasuk bantuan yang berasal JTF Peduli serta Bank DKI.

“Selain bentuk bantuan riil kita ini di Sulbar, yang tak kalah penting adalah kami mengajak semuanya untuk memberi dukungan moril dan doa kita semua akan sangat berarti bagi saudara-saudara kita di Mamuju dan Majene,” kata Salman Dianda, kepada Kagama, belum lalma ini.

Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Pengda KAGAMA) Provinsi Sulbar menggalang donasi untuk disumbangkan kepada korban gempa bumi di Mamuju dan Majene. Foto: Ist
Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Pengda KAGAMA) Provinsi Sulbar menggalang donasi untuk disumbangkan kepada korban gempa bumi di Mamuju dan Majene. Foto: Ist

Baca juga: Produk Merchandise Kafegama DIY Diluncurkan, Hasil Penjualan untuk Kegiatan Sosial

“Tidak ketinggalan pula saudara-saudara kita di Kalsel, Sumedang, Jabar, Manado, Sulut, serta ditempat-tempat lain yang tertimpa bencana. Agar tidak terjadi lagi bencana susulan dan segera mereda kondisinya,” tambahnya.

Menurut Salman, saat ini kondisi di Sulbar juga cukup memprihatinkan. Pasalnya, selain masih sering terjadi gempa susulan, hujan juga turun dengan intensitas tinggi.

Bahkan disertai angin kencang, sehingga membuat kondisi di pengungsian semakin berat.

Di samping itu, setelah jalan lintas utama Sulbar dari arah selatan ke utara khususnya di wilayah Kabupaten Majene ke arah Kabupaten Mamuju sering terputus karena longsor.

Baca juga: Cerita Gede Mantrayasa, Bangun Kebun Berdaya sebagai Sumber Pangan dan Ruang Kreatif Masyarakat