Baca juga: Penjelasan Pakar Iklim UGM soal Udara Jogja yang Terasa Dingin dalam Beberapa Hari Terakhir
“Untuk tahun ini jumlah total kurban ada 14 kambing, 8 dari KAGAMA Gelanggang dan 6 dari Kagama Qurban Network,” ucap Agus.
“Ada 14 padukuhan di lereng Merapi dan Merbabu yang mendapatkan jatah paling banyak adalah yang berada di wilayah Boyolali yaitu 8 lokasi.
“Sedangkan Magelang 3 lokasi, Sleman 2 lokasi dan Klaten 1 lokasi,” papar pria yang semasa mahasiswa aktif di UKM Ukesma dan Bridge ini.
Adapun penanggung jawab kegiatan KAGAMA Gelanggang Qurban 2020, Rahman Hidajat, menjelaskan mengapa warga sekitar lereng Gunung Merapi dan Gunung Merapi yang dipilih sebagai sasaran.
“Sudah sejak lama kami ada ikatan kuat dengan warga di sana. Jika ada bencana Merapi meletus, warga Gelanggang dari dulu terjun langsung untuk ikut menangani para pengungsi,” ujar Rahman.
Baca juga: Dua Perwira Tinggi TNI Alumni Menwa UGM Promosi Jabatan Menjadi Brigadir Jenderal
“Lalu Keluarga Gelanggang yang alumninya terdiri dari berbagai jenis disiplin ilmu, banyak yang bersinergi dengan warga Merapi di segala bidang dalam berbagai aktivitas.
“Juga apabila mereka membutuhkan pembinaan, kita selalu siap hadir,” terang Dewan Pembina KAGAMA Gelanggang ini.
Alumnus Teknik Nuklir UGM angkatan 1981 itu menyadari donatur hewan kurban pada tahun ini berkurang ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Meski begitu, dia salut dan memberi acungan jempol kepada warga Gelanggang. Menurut Rahman, di saat sulit seperti ini bukan menjadi alasan untuk tidak berkurban.
“Keluarga Gelanggang sadar bahwa justru di saat-saat sulit seperti ini dibutuhkan rasa kebersamaan, saling peduli yang lebih besar daripada pada saat normal, serta jiwa-jiwa kepedulian kepada sesama,” tutur Rahman.
“Peka terhadap segala permasalahan sosial di sekitar memang sudah tertanam sejak lama dan itulah yang menyatukan warga pegiat Gelanggang,” pungkasnya. (Ts/-Th)
Baca juga: Begini Langkah Pertolongan Psikologis yang Bisa Diberikan Remaja kepada Temannya
