KAGAMA Beksan Gelar Tarian Jawa Gagrak Yogya dalam Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X

1569

Tarian Klana Topeng Gagah

Sementara Tari Klana Topeng Gagah menggambarkan Prabu Klana Sewandana yang kasmaran dengan Dewi Sekartaji.

Gerak tarinya menunjukkan seorang raja yang sedang berhias diri dan tarian ini dibawakan Bowo Hanifianto, alumnus Fakultas Teknik Prodi Arsitektur.

Gerak Tari Klana Topeng Gagah menunjukkan seorang raja yang sedang berhias diri. Foto: KAGAMA Beksan Jabodetabek
Gerak Tari Klana Topeng Gagah menunjukkan seorang raja yang sedang berhias diri. Foto: KAGAMA Beksan Jabodetabek

Tari Golek Ayun Ayun atau Golek Nawungasmoro menceritakan tentang gerak gerik seorang wanita yang sedang merias diri.

Tari ini ditarikan oleh tiga penari yaitu Shinta Binol (alumna Fakultas Kedokteran Hewan), Erni (alumna FEB), dan Tantri (alumna Fakultas Sastra).

Lalu Tari Wira Pertiwi adalah tarian ciptaan Bangong Kusudiarjo yang menggambarkan sosok kepahlawanan prajurit putri Jawa dalam olah keprajuritan memanah.

Tarian ini juga menggambarkan semangat penuh pengabdian bela negara para Srikandi Indonesia pada Tanah Air dan bangsa.

Ketegasan, ketangkasan dan ketenguhan seorang prajurit tergambar dalam gerak yang dinamis.

Tarian Wira Pertiwi menggambarkan semangat penuh pengabdian bela negara para Srikandi Indonesia pada Tanah Air dan bangsa. Foto: KAGAMA Beksan Jabodetabek
Tarian Wira Pertiwi menggambarkan semangat penuh pengabdian bela negara para Srikandi Indonesia pada Tanah Air dan bangsa. Foto: KAGAMA Beksan Jabodetabek

Tarian Wira Pertiwi ditarikan Sita Laksitowati (alumna Fakultas Sastra) serta Reni (alumna Fakultas Pertanian).

Selain pagelaran tarian oleh Kagama Beksan Jabodetabek, gelar tarian Jawa gagrak Yogya juga diramaikan oleh Beksan Klana Alus Sumyar dan Golek Kudhupsari oleh Sanggar Surya Kirana Anjungan DIY TMII.

Baca juga: Sikapi Covid-19, Haryadi Suyuti Imbau Masyarakat Jogja Lakukan Social Distancing

Kegiatan ditutup dengan flasmob Tari Golek Menak oleh para penari dan kru dari KAGAMA Beksan Jabodetabek.

“Pagelaran tarian ini sebagai persembahan alumni UGM untuk nguri-uri budaya Ngayogyakarto Hadiningrat.”

“Yang menarik, setelah kami menyajikan satu tarian maka utusan Keraton Yogya, KRT Widya Winata, untuk acara ini memberikan masukan dan koreksi langsung kepada penari kami.”

“Ini sangat membantu kami dalam memberikan performance yang terbaik dikemudian hari,” ungkap Hendricus Widi, Koordinator KAGAMA Beksan Jabodetabek. (Josep)