Jika Perlu, Ada Simulasi New Normal

334
Dosen Administrasi Negara UNAIR jebolan UGM, Drs. Gitadi Tegas Supramudyo, M.Si, membabar pandangannya tentang new normal dalam seminar online yang digelar oleh KAGAMA Banyuwangi. Foto: UNAIR
Dosen Administrasi Negara UNAIR jebolan UGM, Drs. Gitadi Tegas Supramudyo, M.Si, membabar pandangannya tentang new normal dalam seminar online yang digelar oleh KAGAMA Banyuwangi. Foto: UNAIR

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Pariwisata merupakan sektor utama yang menjadi sumber penghidupan masyarakat Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Namun, pariwisata juga merupakan sektor ekonomi yang paling terhantam akibat pandemi Covid-19.

“Kebijakan yang diluncurkan untuk penanganan Covid-19 harus berbasis pada riset, data, baru kemudian dibuat rekomondasi-rekomendasi kebijakan,” tutur dosen Administrasi Negara UNAIR, Drs. Gitadi Tegas Supramudyo, M.Si.

Hal ini dia paparkan dalam Sarasehan Online ‘Survive Pada Saat New Normal’, yang digelar oleh KAGAMA Banyuwangi, pada Sabtu (06/06/2020).

Gitadi memandang, di masa sebelum pandemi, masyarakat lebih konsumtif. Sementara di masa pandemi ini, masyarakat cenderung meninggalkan gaya hidup tersebut.

Baca juga: Gratiskan Rapid Test Massal Corona, Bupati Teluk Bintuni Alumnus UGM Raih Apresiasi Tinggi

“Kini kita lebih prioritas membeli barang yang dibutuhkan daripada yang diinginkan. Konsep ini seharusnya juga digunakan dalam mengambil kebijakan new normal,” jelasnya.

Gitadi membabar sejumlah syarat yang harus dipenuhi jika negara ingin menerapkan new normal.

Menurut dia, pengambil kebijakan perlu mempertanyakan lagi, apakah Indonesia siap dengan New Normal?

Yakni meliputi fasilitas kesehatan, data tentang kemungkinan adanya imported virus, peta akurat tentang wilayah berisiko tinggi, pengendalian kasus, dan sebagainya, perlu diperiksa kembali.

Pandemi Covid-19, kata dia, bisa dikatakan sebagai sebuah situasi yang memaksa kita untuk berubah cepat, terutama di bidang teknologi.

Baca juga: IGEGAMA Konsisten Bantu Masyarakat dan Mahasiswa Fakultas Geografi di Masa Pandemi