Jebolan FEB UGM Ini Bagikan Tips Sukses Berbisnis dengan Berdayakan Emak-Emak

1136

Baca juga: Mengenal KAGAMA Kemenko Bidang Perekonomian “KAGAMA Virtual Ekon”

Awal Mula Berbisnis dengan Emak-Emak

Aji telah memberdayakan masyarakat Yogyakarta, Bantul, dan Sleman.

Namun, pada 2018, dia mendengarkan curahan hati dari ibu-ibu di daerah Bekasi.

Ibu-ibu itu ada yang suaminya bekerja sebagai office boy hingga direktur utama suatu perusahaan swasta.

Kepada Aji, mereka mengaku ingin memiliki uang tambahan. Akhirnya Aji menyarankan mereka untuk berjualan.

“Saya membina 250 emak-emak di dua grup WhatsApp. Jadi ada 500 emak-emak di Bekasi yang berjualan,” ujar Aji.

Baca juga: Adiswara Gadjah Mada Luncurkan Official Audio-Video Hymne Gadjah Mada Versi KAGAMA

Cara Meyakinkan Emak-Emak Bergabung

Saya penjual yang paling sombong. Mengapa? Sebab kalau tidak mau jualan lumpia saya, ya sudah.

Tapi kalau mau jual produk sendiri, produk Anda harus bagus. Saya saja uji coba bikin acar sampai 6 bulan.

Saat melakukan standardisasi makanan mereka selama 1-2 bulan, ternyata produk emak-emak standarnya produk rumah tangga.

Saya kejam dengan bilang cirengmu tidak enak bungkusnya jelek.

Akhirnya, emak-emak mau bergabung karena posisi saya punya market. Kalau mau bergabung dengan gua, produk lu laku.

Omzet emak-emak kini sekitar Rp5 juta dengan jumlah pesanan antara 200-500 per hari.

Keuntungan yang diperoleh sekarang Rp300-500 ribu per hari.

Baca juga: Sinergi Paseduluran Psikologi UGM 84 dan KAGAMA Siapkan Generasi Tangguh Indonesia di Masa Pandemi