Jazzindo Et Al : Memahami Indonesia lewat Musik Nontradisional

262

KAGAMA.CO, DEN HAAG – “The good thing about music, is that when it hits you, you feel no pain,” demikian Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, mengutip Bob Marley dalam pembukaan pergelaran Jazzindo Et Al. New Year’s Concert, yang diselenggarakan Rabu (10/1/2018) malam di Ruang Davis Cup – Event Plaza, di Rijswijk, Belanda.

Musik adalah bahasa universal. Dengan musik, kita dapat berkomunikasi melintasi batas-batas budaya dan bahasa. Hal itu terbukti dari sambutan tepuk tangan meriah warga Belanda meskipun tidak memahami lirik lagu “Inikah Cinta” yang ditampilkan oleh Harry Mantong, diiringi Potatone Band.

Konser musik digelar dengan tujuan mendorong peningkatan pemahaman tentang Indonesia, khususnya melalui musik modern atau nontradisional [Foto ISTIMEWA]
Konser musik digelar dengan tujuan mendorong peningkatan pemahaman tentang Indonesia, khususnya melalui musik modern atau nontradisional [Foto ISTIMEWA]

Harry Mantong, yang pada 2005 berhasil menembus lima besar di ajang pencarian bakat Indonesian Idol, turut meramaikan acara Jazzindo Et Al. New Year’s Concert. Ia tampil dengan diiringi oleh Potatone Band, yang beranggotakan para mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Belanda. Selain Harry dan Potatone Band, konser musik ini juga menampilkan kelompok musik dari Belanda beraliran jazz/world music, Boi Akih, serta dua penyanyi Belanda lainnya, Mick Woearbanaran dan Justine Pelmelay.

Jazzindo Et Al. New Year’s Concert diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag. Tujuan perhelatan musik untuk mendorong peningkatan pemahaman tentang Indonesia, khususnya melalui musik modern atau nontradisional, dengan menampilkan bakat-bakat warga Indonesia maupun diaspora Indonesia. Lewat kegiatan ini, KBRI Den Haag ingin lebih memperkenalkan musik jazz Indonesia kepada masyarakat Belanda, selain mendukung diaspora Indonesia dan menjaga kesinambungan kerja antara KBRI Den Haag dengan para mitra kerja.