Jadi Profesional dan Menjaga Integritas

844
Direktur Teknologi Informasi dan Operasional PT Bank Tabungan Negara Tbk, Andi Nirwoto, membangun suatu arsitektur IT yang bisa mendukung program-program BTN yang mendukung terwujudnya Program Sejuta Rumah dari pemerintah. Foto : Dhodi/KAGAMA
Direktur Teknologi Informasi dan Operasional PT Bank Tabungan Negara Tbk, Andi Nirwoto, membangun suatu arsitektur IT yang bisa mendukung program-program BTN yang mendukung terwujudnya Program Sejuta Rumah dari pemerintah. Foto : Dhodi/KAGAMA

KAGAMA.CO, JAKARTA – Lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), 23 Maret 2018, Andi Nirwoto ditunjuk menjadi Direktur Teknologi Informasi dan Operasional PT Bank Tabungan Negara Tbk.

Setelah 21 tahun berkarier di Bank BNI, kini Andi menjadi bagian dari BTN guna menggarap area yang menjadi keahliannya serta membantu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini terus berkembang terutama lewat inovasi-inovasi digital.

Di mata pria asal Purbalingga ini, BTN punya segmen yang sudah fokus yakni melayani penyediaan rumah untuk masyarakat Indonesia.

BTN punya peran dominan mewujudkan Program Sejuta Rumah dari Pemerintah Indonesia.

“Terkait dengan peran saya sebagai Direktur IT dan Operasional BTN, saya ingin memberikan value yang lebih pada BTN, terutama di bidang saya.”

“Bagaimana saya membangun suatu arsitektur IT yang bisa mendukung program-program BTN yang mendukung terwujudnya Program Sejuta Rumah dari pemerintah.”

“Mulai dari efisiensi proses, otomasi dan digitalisasi layanan yang bisa membantu BTN untuk tumbuh,” tutur Andi kala ditemui KAGAMA di Jakarta belum lama ini.

Meski kuliah Fakultas Teknik, karier Andi Nirwoto justru berkecimpung di dunia perbankan.

Dia merupakan lulusan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Saya memilih kuliah di Fakultas Teknik UGM karena saya merasa cocok dengan suasana, budaya, serta sikap egaliter masyarakat di Kota Jogja.”

“Saya ikut tes dan diterima di UGM pada tahun 1988 dan saya memilih kos di jalan Kaliurang,” ujarnya.

Bagi Andi, UGM merupakan miniatur Indonesia karena dia bisa bertemu dan bergaul dengan beragam orang dengan budaya yang berbeda serta berasal dari seluruh penjuru Tanah Air.

“Lulus tahun 1994, saya lulus mengikuti tes program beasiswa dari Bank BNI.”

“Program beasiswa Bank BNI diberikan untuk sekitar 20 persen lulusan terbaik dari UGM.”

“Saya pun diterima di BNI dan langsung disekolahkan selama dua tahun, dari 1995 hingga 1997.”

“Jadi karier saya lebih lama di BNI ketimbang di BTN, saya bekerja di BNI selama 21 tahun,” ungkapnya.

Ia menapaki kariernya dari bawah dan berkat prestasi kerja yang mumpuni, seiring perjalanan waktu, dia dipercaya untuk menempati berbagai posisi penting di BNI.

Jabatan terakhirnya di BNI adalah General Manager Operasional dan Teknologi Informasi.

Berkat kinerja, keahlian, dan pengalamannya yang apik maka Andi pun digaet BTN.

Tentu saja untuk mencapai apa yang sudah direngkuhnya saat ini, butuh proses panjang dan kerja keras.

Namun, dia menekankan dua hal yang menjadi kunci suksesnya dalam berkarier, yakni ketekunan dan mau terus belajar baik secara formal maupun non formal.

“Saya selalu tekun dan fokus bekerja serta tak perlu banyak bicara.”

“Saya pun selalu belajar dan menyerap ilmu dari atasan, senior, kolega, dan bahkan dari bawahan,” ungkapnya.

Dalam proses belajar itu, menurutnya, dia juga bersosialisasi dengan semua pihak.

“Dengan kiat ini, saya bisa meningkatkan profesionalisme dalam meniti karier.”

“Setelah jadi profesional maka hal itu perlu dijaga dan kita pun harus mampu menjaga integritas,” pungkas Andi. (Jos)