IsoTakon Kamipagama Juarai Kompetisi Inovasi Smart City

932

Baca juga: Waroeng mBulaksumur Siap Lebarkan Bisnisnya

Belajar dari Gawai

Aplikasi IsoTakon dibuat oleh Prabowo melalui kebiasaan para pelajar yang memanfaatkan gawai sebagai media pembelajaran.

“Perilaku siswa selalu kita tracking, mata pelajaran apa yang sering ditanyakan dan model pembelajarannya. Data tersebut bisa diberikan kepada instansi pendidikan sebagai pedoman pengambilan kebijakan,” terangnya kepada KAGAMA, belum lama ini.

Prabowo menambahkan aplikasi IsoTakon masih perlu dikembangkan dan dipertajam secara bisnis, supaya lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna yang sekarang sedang dalam tahap beta testing di Playstore.

Pengerjaan selama 6 bulan bersama tim Beniso.id berhasil membawa kebanggaan tersendiri bagi Kamipagama.

Berhasil menjuarai kompetisi awalnya tidak terpikirkan oleh Prabowo, mengingat masih perlu beberapa pengembangan dalam aplikasinya.

Baca juga: ‘Si Majnun’ Pakar Gunung Berapi Telah Tiada

“Perasaan saya deg degan ya, pertanyaan juri sangat dalam terkait pengimplementasian aplikasi di lapangan. Tetapi saya yakin akan membawa hasil nantinya, dan benar saja alhamdulillah kami juara 1,” jelas Prabowo.

Pada 24 Juni 2019 lalu, Prabowo menerima penyerahan penghargaan di acara Ulang Tahun Cimahi ke-18.

Ia berharap dengan berhasilnya IsoTakon ini dapat melancarkan proses pengembangan aplikasi lebih lanjut, sehingga lebih membantu para penggunanya.

“Semoga ini segera mendapatkan feedback sebanyak mungkin dan tidak menutup kemungkinan kami akan menambahkan Artificial Inteligence seperti speech to text supaya pengguna lebih nyaman, mohon doanya saja,” tutupnya. (Sirajuddin)

Baca juga: Kagama Goes to Munas Gelar Gerakan Bali Resik Sampah Plastik