Investasi Baja Tiongkok Berpotensi Untungkan Industri Indonesia

402

Wakil dari Hebei Bishi Industry Group menyampaikan pihaknya memiliki keahlian dalam pembangunan pabrik baja terpadu. Mereka berkomitmen melakukan yang terbaik untuk merealisasikan investasi ini.

“Proyek ini dijadikan sebagai proyek percontohan bagi investasi Tiongkok di Indonesia,” ujar Bi Shengyou, Vice Chairman Hebei Bishi Industry Group.

Baja merupakan salah satu bahan penting dalam industri bagi pembangunan manufaktur, konstruksi infrastruktur, pesawat terbang, kapal laut, senjata, berbagai jenis kendaraan, konstruksi perumahan, hingga peralatan rumah tangga. Oleh karena itu, beberapa ahli berpendapat bahwa baja merupakan aset penting bagi kekuatan negara dan merupakan tulang punggung industrialisasi.

Kerja sama ini bernilai 2,5 miliar dollar Amerika dan diperkirakan menyerap 7.000 tenaga kerja. (Foto: Dok. KBRI Beijing)
Kerja sama ini bernilai 2,5 miliar dollar Amerika dan diperkirakan menyerap 7.000 tenaga kerja. (Foto: Dok. KBRI Beijing)

Saat ini, Tiongkok merupakan salah satu produsen baja terbesar di dunia yang menguasai 49.2% produksi baja global. Produksi baja Tiongkok di tahun 2017 telah mencapai sekitar 831.7 juta ton per tahunnya. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang produksinya mencapai 81.6 juta ton, dan gabungan 28 negara Uni Eropa yang produksinya mencapai 168.7 juta ton.

Indonesia sendiri baru mencapai produksi sekitar 6 juta ton per tahun dengan kebutuhan 12.6 juta ton per tahunnya di tahun 2016. Sisa kebutuhan baja tentunya akan diimpor dari luar negeri. Diperkirakan kebutuhan baja di Indonesia akan meningkat 5.3% per tahun sampai tahun 2025 dengan adanya prioritas pemerintah untuk percepatan pembangunan infrastruktur. Dengan demikian, konsumsi baja di Indonesia diperkirakan akan mencapai 21.40 juta ton pada tahun 2025.[KBRI Beijing].