Intip Torpedo Rusia di Museum Bahari Jogja

749

Baca juga: Menjadi Orang Tua Bijak bagi Generasi Milenial

Rata-rata pengunjung yang sering datang adalah rombongan siswa sekolah mulai dari TK hingga SMA.

Sedangkan kunjungan individu paling banyak 10 orang dalam sehari.

Dikatakan oleh Suyanto saat weekdays biasanya sepi pengunjung.

Namun, ramai ketika weekend dan musim libur sekolah.

“Dulu itu pernah yang berkunjung hampir 200 orang dalam satu rombongan. Masuknya kami atur, gantian. Tapi ya tetap berdesak-desakan,” jelas Suyanto.

Sejak awal, Museum Bahari Jogja memang tidak membatasi jumlah pengunjung rombongan yang masuk.

Di samping membuka sarana untuk wisata edukasi, Museum Bahari juga aktif menyelenggarakan Lomba Cerdas Cermat tingkat SMP dan SMA, dalam rangka perayaan HUT museum.

Ruang anjungan. Foto: Kinanthi
Ruang anjungan. Foto: Kinanthi

Baca juga: Peraih Beasiswa LPDP Ini Jadi Lulusan Terbaik Fakultas Kehutanan UGM

Diceritakan olehnya, tamu penting yang pernah berkunjung antara lain Laksamana TNI Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M.

“Lombanya itu kan memperebutkan piala Marsetio,” imbuh Suyanto.

Dikatakan oleh Suyanto, jika museum TNI AD sudah banyak di Jogja, lain halnya dengan museum TNI AL.

Museum Bahari Jogja merupakan satu-satunya museum kemaritiman di Jogja.

Keunggulan lainnya adalah harga tiketnya yang murah sekali.

Cukup dengan Rp2.000 saja kamu bisa menambah banyak wawasan tentang TNI AL dan kemaritiman di Indonesia.

Museum Bahari Jogja buka setiap Selasa-Minggu, pukul 08.00-16.WIB, berlokasi di Jalan R.E Martadinata (Wirobrajan) No.69, Yogyakarta.

Lokasi mudah ditemui karena terletak di pinggir jalan raya.

Namun, untuk pengguna transportasi umum seperti Trans Jogja harus berjalan cukup jauh setelah berhenti di halte terdekat.

Untuk itu, disarankan bagi pengunjung untuk menggunakan kendaraan pribadi, taksi atau ojek online untuk menuju ke lokasi. (Kinanthi)

Baca juga: Nana Tekankan Sikap Saling Menghormati di Teater Gadjah Mada