Intip Torpedo Rusia di Museum Bahari Jogja

749

Baca juga: Terobosan Sapto Amal Tingkatkan Kinerja Badan Pemeriksa Keuangan RI

Aneka Koleksi

Indonesia dikenal sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia.

Penting adanya sebuah museum yang bisa membuka wawasan dan pengetahuan anak muda tentang kemaritiman.

Ketika menginjakkan kaki di halaman museum, kamu akan menemui muka kapal raksasa dan pelampung penyapu ranjau yang dipasang di dinding sebelah kanan.

Dalam muka kapal tersebut, ada dua lantai.

Lantai satu sebagai ruang audiovisual, tempat pengunjung bisa menonton film dokumenter tentang Latihan Gabungan TNI AL.

Kemudian di lantai dua merupakan ruang anjungan, ruang komando kapal.

Di sini terdapat roda kemudi kapal, panel permesinan, radar navigasi, radio komunikasi dan life jacket, dan masih banyak lagi.

Torpedo Rusia. Foto: Kinanthi
Torpedo Rusia. Foto: Kinanthi

Baca juga: Akademisi UGM Peraih Anugerah DIKTENDIK Berprestasi 2019, Tegaskan Pentingnya Hilirisasi Riset

Kemudian memasuki ruang museum di lantai satu, kita akan menemui berbagai koleksi plakat penghargaan kepada TNI AL, alat untuk meminimalisir kecelakaan di dasar laut, torpedo Jerman, dan sebagainya.

Sementara di lantai dua, terdapat salah satu koleksi unik yang menjadi pusat perhatian pengunjung, yaitu torpedo Rusia jenis SAET-50.

Torpedo ini memiliki panjang 7,45 m, berat 1650 kg, diameter 533 mm, berat hulu ledak 375 kg dengan jangkauan 4 km dan kecepatan 23 knots.

Di lantai tersebut terdapat juga koleksi menarik lainnya seperti jenis-jenis amunisi KRI, Telegrap Kamar Mesin, pakaian dinas TNI AL, Kompas, Globe, dan lain-lain.

Belum ada informasi detail tentang koleksi tertua dan termuda di Museum Bahari Jogja.

Namun, Suyanto selaku penjaga museum mengatakan, rata-rata semua benda koleksi merupakan barang bekas dan sudah lama.

“Ini rumah Pak Didik sendiri. Koleksi dijaga tanpa perawatan khusus. Orang yang berjaga di sini juga melibatkan orang dari Dinas Kebudayaan,” jelas Suyanto.

Baca juga: GTP UGM Kembali Dampingi Calon Mahasiswa dari Papua