Inovasi Hotel Ramah Milenial dan Local Wisdom untuk Majukan Pariwisata di Jogja

415

Baca juga: Mimpi Milenial Membeli Rumah

“Menghadapi kondisi ini, kami sudah prepare. Tidak hanya pelayanan normatif yang kami beri, kami sedang berusaha inovatif dan memiliki keunggulan,” pungkas Hari.

Pelayanan tersebut mereka tingkatkan, salah satunya dengan menyediakan shuttle free untuk antar jemput tamu ke bandara, terutama untuk MICE dengan grup besar.

Dalam melihat fenomena menjamurnya hotel di Jogja, Hari memiliki cara pandang yang berbeda.

Dia melihat kondisi ini sebagai peluang untuk membangun jejaring seluas-luasnya.

“Bersama hotel lain kami saling support. Jika kita egois dan menutup kerja sama dengan hotel lain, kita justru nggak akan maju. Kita jalan bareng, insyaallah pariwisata Jogja akan tetap eksis,”jelasnya.

Pariwisata berbicara tentang banyak hal, bukan hanya destinasi, tetapi juga akomodasi, transportasi, konsumsi, oleh-oleh, dan sebagainya. Bagi Hari, ini bisa dikemas bersama stakeholder.

Ibarat satu kue, Hari optimis kue tersebut walau sedikit bisa dimakan bersama-sama, bisa mengalir, dan ada manfaatnya.

Baca juga: Lord Didi Kempot dan Elek Yo Band Bakal Ramaikan Nitilaku 2019

“Artinya pariwisata Jogja juga tidak akan pernah ada matinya. Nilai-nilai budaya dan kearifan lokal sudah melekat di Jogja,” ujarnya.

Impian untuk memajukan MM UGM Hotel sekaligus pariwisata Jogja itu, juga diupayakan melalui pengembangan website dan rencana pembuatan aplikasi, media online, dan online travel.

“Misalnya dalam pengembangan web, kami berusaha kreatif dalam memilih konten, menampilkan sesuatu yang dikemas dengan kekinian, seperti dokumentasi,” tandasnya.

Menurut Hari, pengembangan bisnis hotel harus inovatif, terutama dalam menjaring konsumen.

Dia selalu mengupayakan agar tamu betah di MM UGM Hotel dan punya keinginan untuk kembali lagi.

Baca juga: Apa Itu Blockchain? Berikut Penjelasannya

MICE menjadi peluang bisnis yang sedang fokus dikembangkan MM UGM Hotel, terutama MICE yang menjadi kegiatan pemerintah.

Untuk itu pihaknya berencana menambah fasilitas dan mengembangkan sentuhan kearifan lokal.

“Setiap hari Minggu, kita pertahankan acara kesenian tradisional. Terus kita akan kembangkan juga angkringan malam mingguan. Jadi, tamu nggak perlu makan malam di luar, harganya pun murah,” jelas Hari.

Ini menjadi salah satu inovasi MM UGM Hotel, agar tamu tidak hanya datang untuk menikmati sewa kamar dan fasilitasnya.

Demikian peluang yang Hari tangkap dari kemajuan industri dan teknologi saat ini.

Menurutnya dunia bisnis perhotelan di Jogja tetap harus mengedepankan kearifan lokal. (Kinanthi)

Baca juga: Mimpi Milenial Membeli Rumah