Ingin Bantu Masyarakat Luas, Ketua KAGAMA Jabar Lulusan Kedokteran Ini Pilih Jadi Birokrat

410

Baca juga: Ketua IV PP KAGAMA Berharap Canthelan Bisa Menjangkau Daerah Pelosok

“Di situ saya menemukan kepuasan, melihat raut wajah bahagia para warga yang menerima daging kurban ini,” ujar anggota Majelis Pembinaan Umat Muhammadiyah Jawa Barat itu.

Banyak kejutan yang Dodo dapatkan selama aktif di berbagai kegiatan sosial di kampusnya.

Suatu hari, dalam acara wisuda program sarjana Fakultas Kedokteran UGM, Dodo diminta oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran untuk memberikan sambutan.

“Sambutan ini dilaksanakan bergilir setiap fakultas. Kebetulan, waktu itu gilirannya Fakultas Kedokteran untuk memberi sambutan.”

“Saya yang kemudian dipilih memberi sambutan atas nama wisudawan program S1, mungkin karena saya terlibat aktif dalam berbagai diskusi, kerap menjadi moderator, sehingga dipercaya bisa menyampaikan pesan kepada banyak orang,” ujar pria kelahiran 1965 ini.

Baca juga: Kunci Penting Keberhasilan Program Gemar Makan Ikan Mnurut Pengurus KAGAMA Teknologi Pertanian

Berbeda dengan kawan-kawannya yang mengambil spesialis setelah lulus S1, Dodo yang begitu menikmati kegiatan sosial dan organisasi lebih memilih untuk berkarier sebagai birokrat.

“Kalau spesialis itu kita lebih banyak membantu individu. Sementara saya ingin fokus membantu masyarakat luas lewat dukungan kebijakan,” jelasnya.

Ketua KAGAMA Jabar itu mengawali kariernya sebagai tenaga medis di Puskesmas Kalimantan Barat pada 1990.

Pria asal Cijulang, Pangandaran ini sengaja memilih bekerja di Puskesmas, agar bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Ketika itu dia bertugas di wilayah pedalaman. Menariknya, ada warga yang sudah beberapa kali berobat ke dukun tetapi tak kunjung sembuh.

Baca juga: Alasan Mengapa PSBB Tidak Akan Hentikan Roda Perekonomian